Pengertian, Ciri dan Contoh Puisi Balada Dalam Bahasa Indonesia – Balada adalah salah satu jenis puisi baru yang berisi tentang sebuah kisah atau cerita tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Puisi Balada adalah puisi sederhana yang mengisahkan cerita rakyat yang mengharukan terkadang berupa dialog.
Pengertian puisi balada adalah puisi yang berkisah tentang hidup dan kehidpuan manusia, melalui pikiran dan perasaan yang berintikan budaya universal dan tidak terikat dengan ruang dan waktu tertentu.
Puisi balada juga bisa diartikan sebagai suatu wadah mengungkapkan getaran tabir hidup dalam lingkaran orbit kehidupan.
Banyak penyanyi memilih menggunakan balada sebagai sarana menuangkan apa yang ada dibenaknya.
Ciri-Ciri Balada
Berikut ini ciri-ciri atau karakteristik puisi balada diantaranya yaitu:
- Berisi tentang suatu kisah atai cerita.
- Terdiri dari 3 bait yang masing-masing dengan 8 larik.
- Bersajak a-b-a-b-b-c-c-b, lalu skemanya berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c.
- Larik terakhir yang berada pada bait pertama dipakai sebagai refren dalam bait-bait selanjutnya.
Contoh Puisi Balada
Berikut ini beberapa contoh puisi balada:
Balada Orang-orang Tercinta
Karya: W.S. Rendra
Kita bergantian menghirup asam
Batuk dan lemas terceruk
Marah dan terbaret-baret
Cinta membuat kita bertahan
dengan secuil redup harapan
Kita berjalan terseok-seok
Mengira lelah akan hilang
di ujung terowongan yang terang
Namun cinta tidak membawa kita
memahami satu sama lain
Kadang kita merasa beruntung
Namun harusnya kita merenung
Akankah kita sampai di altar
Dengan berlari terpatah-patah
Mengapa cinta tak mengajari kita
Untuk berhenti berpura-pura?
Kita meleleh dan tergerus
Serut-serut sinar matahari
Sementara kita sudah lupa
rasanya mengalir bersama kehidupan
Melupakan hal-hal kecil
yang dulu termaafkan
Mengapa kita saling menyembunyikan
Mengapa marah dengan keadaan?
Mengapa lari ketika sesuatu
membengkak jika dibiarkan?
Kita percaya pada cinta
Yang borok dan tak sederhana
Kita tertangkap jatuh terperangkap
Dalam balada orang-orang tercinta
Balada Pembungkus Tempe
Karya: W.S. Rendra
Fermentasi asa
Mengharap sempurna
Bentuk utuh nan konyol
Rasa, karsa tempe
Pembungkus yang berjasa
Penuh kisah bertulis duka lara
Dibuang tanpa dibaca
Pembungkus tempe
Bukan plastik tapi kertas usang tak terpakai
Masihkah ada yang membelai sebelum membuangnya?
Balada Ibu yang dibunuh
Karya W.S. Rendra
Ibu musang di lindung pohon tua meliang
Bayinya dua ditinggal mati lakinya.
Bualan sabit terkait malam memberita datangnya
Waktu makan bayi-bayinya mungil sayang.
Matanya berkata pamitan, bertolaklah ia
Dirasukinya dusun-dusun, semak-semak, taruhan harian atas nyawa.
Burung kolik menyanyikan berita panas dendam warga desa
Menggetari ujung bulu-bulunya tapi dikibaskannya juga.
Membubung juga nyanyi kolik sampai mati tiba-tiba
Oleh lengking pekik yang lebih menggigitkan pucuk-pucuk daun
Tertangkap musang betina dibunuh esok harinya.
Tiada pulang ia yang mesti rampas rejeki hariannya
Ibu yang baik, matinya baik, pada bangkainya gugur pula dedaun tua.
Tiada tahu akan meraplah kolik meratap juga
Dan bayi-bayinya bertanya akan bunda pada angin tenggara
Lalu satu ketika di pohon tua meliang
Matilah anak-anak musang, mati dua-duanya.
Dan jalannya semua peristiwa
Tanpa dukungan satu dosa, tanpa.
Demikian artikel tentang “Balada : Pengertian, Ciri dan Contoh Puisi Balada Dalam Bahasa Indonesia Lengkap“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya.