Pengertian, Ciri, Bentuk, Alasan, Saluran dan Dampak Interseksi Sosial – Dalam sosiologi, pengertian interseksi adalah persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan lain-lain dalam suatu masyarakat majemuk.
Pengertian interseksi yaitu titik pertemuan atau perpotongan atau juga persilangan antara dua garis maupun dua arah. Lebih lengkapnya, pertemuan atau persilangan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi baik itu berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan yang lainnya dalam suatu keanggotaan masyarakat majemuk.
Sebuah interseksi terbentuk melalui interaksi sosial atau pergaulan yang intensif dari anggota-anggotanya melalui sarana pergaulan dalam kebudayaan manusia, antara lain bahasa, kesenian, sarana transportasi, pasar, sekolah. Dalam memanfaatkan sarana interseksi sosial tersebut, anggota masyarakat dari latar belakang ras, agama, suku, jenis kelamin, tingkat ekonomi, pendidikan, atau keturunan berbeda bisa bersama-sama menjadi anggota suatu kelompok sosial tertentu atau menjadi penganut agama tertentu.
Interseksi akan menghasilkan golongan baru yang juga akan saling menyilang. Maka banyak daerah, penggolongan dari beberapa individu akan sekaligus menempatkan seseorang atau kelompok masyarakat dalam beberapa kriteria yang berbeda.
Ciri-Ciri Interseksi Sosial
Berikut ini ciri ciri atau karakteristik interseksi sosial, diantaranya yaitu:
- Adanya perasaan saling memiliki dan tanggung jawab yang mengikat kepada tempat atau wadah keanggotaannya yang bisa meredakan konflik.
- Konsekuensi interseksi akan mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
- Memiliki keragaman sifat-sifat yang berdasarkan ras,suku bangsa dan agama.
Bentuk Interseksi Sosial
Terdapat 2 (dua) bentuk interseksi sosial, diantaranya yaitu:
- Homogen, yakni suatu sektor kehidupan namun memiliki kriteria yang berbeda. Contohnya antar agama,suku, dan profesi.
- Heterogen, yakni sektor berbeda. Contohnya ras dan agama, suku bangsa dan agama, pendidikan dan profesi, suku bangsa dan organisasi politik.
Alasan Interseksi Sosial
Adapun alasan terjadinya interseksi sosial, diantaranya yaitu:
- Material, meliputi potensi, kekayaan, dan keturunan.
- Non material, meliputi cinta dan kasih sayang.
- Sosial Budaya, meliputi agama, seni dan politik.
Saluran Interseksi di Indonesia
Persilangan keanggotaan dalam suatu kelompok sosial tidak terjadi begitu saja, tapi dengan dibantu adanya interaksi yang terjadi di antara berbagai seksi. Interaksi antara satu seksi dengan seksi yang lain melalui hubungan ekonomi, sosial dan juga politik.
- Hubungan ekonomi, hal ini bisa melalui perdagangan atau melalui perindustrian.
- Hubungan sosial, hal ini bisa melalui perkawinan atau melalui pendidikan.
- Hubungan politik. Hubungan diplomatik maupun hubungan antar negara juga memiliki peran terjadinya proses interseksi di antara para pejabat maupun utusan dari masing-masing negara.
Dampak Interseksi Sosial
Berikut ini dampak adanya interseksi sosial, diantaranya yaitu:
- Meningkatkan solidaritas, karena individu dari suku, ras, agama, tingkat pendidikan, jenis kelamin, dan juga pekerjaan yang berbeda-beda akan bergabung dan membentuk kelompok sosial yang berdasarkan kriteria lainnya.
- Memicu adanya potensi konflik, apabila perbedaan-perbedaan yang mereka punyai lebih menonjol serta semakin tajam.
Contoh Interseksi Sosial
Berikut contoh interseksi sosial dalam masyarakat diantaranya yaitu:
- Para anggota legislatif yang duduk di bangku DPR atau MPR berasal dari berbagai macam suku bangsa, daerah dan agama yang beragam.
- Masyarakat yang hidup di kota berbeda memiliki status sosial dan agama yang berbeda pula.
- Dimas, Aji dan Indra berasal dari daerah yang berbeda, tapi setiap hari mereka selalu bertemu di Masjid.
Itulah penjelasan tentang Interseksi Sosial : Pengertian, Ciri, Bentuk, Alasan, Saluran dan Dampak Interseksi Sosial Lengkap , semoga bermanfaat.