Struktur, Fungsi, Gangguan dan Penyakit Pada Bronkiolus – Bronkiolus adalah percabangan dari bronkus pada batang tenggorok manusia. Bronkioli bercabang pada bronkus tersier pada bronkus dan kemudian menjadi tempat percabangan alveolus. Luas permukaan bronkiolus menentukan besar oksigen yang bisa diikat secara efektif oleh paru-paru. Bentuk jamak bronkiolus yaitu bronkioli.
Percabangan bronkiolus berkisar 20-25 x dari Bronkus Tersier. Letak bronkiolus ini sendiri berbatasan secara langsung dengan gelembung-gelembung udara dalam paru, yaitu alveoli.
Struktur Bronkiolus
Ketika menghirup udara dihirup, udara akan tertarik ke dalam trakea dan masuk ke bronkus utama. Bronkus utama kemudian terbagi menjadi dua bronkus yang kemudian membelah sebelum menjadi bronkiolus. Saat bronkiolus semakin menyebar, secara harfiah seperti cabang pohon, masing-masing ditutup dengan alveolus. Pada bagian ini transfer oksigen dan karbon dioksida ke darah terjadi. Bronkiolus terbagi menjadi tiga jenis yang semakin lebih keci, diantaranya yaitu:
- Bronkiolus lobular, yakni bronkiolus yang memiliki lobus lebih besar.
- Bronkiolus terminalis, yakni bronkiolus yang berfungsi sebagai ujung untuk transfer.
- Bronkiolus respiratorius, yakni bronkiolus yang bertanggung jawab untuk mengarahkan udara ke alveoli.
Jenis bronkiolus lobular dan terminalis dikenal sebagai ruang mati karena tidak ada pertukaran udara yang terjadi pada lintasan ini. Bronkiolus berukuran kecil sekitar 0,5-1 mm.
Fungsi Bronkiolus
Secara langsung, letak bronkiolus berbatasan dengan gelembung udara dalam paru (alveoli). Dari letaknya, bronkiolus menjadi jembatan dari masuk keluarnya udara dalam sistem pernafasan manusia. Sehingga bronkiolus berfungsi sebagai penyalur udara yang berasal dari bronkus untuk kemudian dialirkan ke alveoli untuk mendapatkan pertukaran gas antara karbondioksida dan oksigen. Selain itu, adanya bronkiolus juga berperan penting dalam pengontrolan banyak atau sedikitnya udara yang nantinya akan didistribusikan melalui paru-paru. Sehingga, jumlah udara yang diperlukan tubuh akan sesuai dengan jumlah udara yang dimasukkan ke dalam tubuh, dengan begitu sistem pencernaan manusia menjadi seimbang.
Bronkus memiliki cincin tulang rawan yang berfungsi untuk menjaganya tetap terbuka, bronkiolus dilapisi dengan jaringan otot polos. Hal ini memungkinkan bronkiolus untuk berkontraksi dan melebar, secara efektif mengendalikan aliran udara saat mengalir ke alveoli. Namun, hal ini juga bisa membuat bronkiolus rentan terhadap elemen lingkungan yang bisa menyebabkan bronkeolus berkontraksi bahkan menyempit secara permanen yang disebut bronkokonstriks. Penyebab bronkokonstriksi ini bisa karena asap rokok, asap beracun, udara dingin, dan alergi lainnya.
Ada satu jenis sel yang ditemukan di bronkiolus disebut sel alveolar Tipe 2, yakni surfaktan, sel ini berfungsi untuk sekresi zat yang memastikan bronkiolus sehingga tidak jatuh saat bernapas. Tipe lainnya disebut dengan sel klub, dimana sel ini mengeluarkan protein pemecah racun yang mungkin sudah menemukan jalan ke bawah pohon pernapasan.
Gangguan dan Penyakit Pada Bronkiolus
Berikut beberapa penyakit dan gangguan yang terjadi pada bronkiolus, diantaranya yaitu:
- Bronkokonstriksi, yakni kontraksi dan penyempitan bronkiolus akibat asap rokok, asap beracun, udara dingin dan alergi lainnya.
- Bronkiolitis, yaitu peradangan bronkiolus yang biasanya terjadi pada anak-anak antara usia 3 dan 6 bulan. Penyebab umum bronkiolitis yaitu virus seperti virus pernapasan syncytial (RSV) dan influenza.
- Bronkiolitis obliteran, yaitu kondisi langka dan serius terutama yang mempengaruhi orang dewasa di mana bronkiolus menjadi bekas luka dan berserat, mengganggu kemampuan seseorang untuk bernapas. Penyebab bronkiolitis obbliteran bisa berupa paparan asap beracun, infeksi virus, transplantasi organ, dan rheumatoid arthritis.
Demikian artikel tentang “Bronkiolus : Struktur, Fungsi, Gangguan dan Penyakit Pada Bronkiolus Lengkap“, semoga bermanfaat.