Pengertian, Struktur Bagian, Fungsi dan Penyakit Pada Trakea (Batang Tenggorokan) – Trakea (batang tenggorokan) merupakan bagian sistem pernapasan berbentuk pipa tabung dengan diameter sekitar 20-25 mm dan panjang sekitar 10-16 cm. Trakea berbentuk tabung memanjang yang tersusun atas 20 tulang rawan berbentuk cincin yang kuat, tapi fleksibel. Letak trakea berada setelah laring dan sebelum bronkus serta bersebelahan dengan esofagus. Fungsi trakea yaitu untuk menyalurkan udara yang masuk ke bronkus dan alveolus sekaligus menyaring debu atau kotoran yang ada dalam udara tersebut.
Struktur dan Bagian Trakea (Batang Tenggorokan)
Trakea berbentuk tabung yang dibentuk dari 16-20 cincin tulang rawan yang berbentuk seperti huruf C. Cincin ini tidak berbentuk lingkaran karena kedua ujungnya tidak menyatu akibat penempelan esofagus pada dinding trakea. Selain itu, hal ini juga berguna agar trakea tetap terbuka serta melakukan sedikit perubahan diameternya saat diperlukan sehingga udara masuk dan keluar dengan lancar. Cincin ini juga diikat bersama dengan jaringan fribrosa.
Trakea bersifat kuat, tapi elastis. Trakea disusun oleh epitel bersilia yang memiliki sel goblet, sel ini akan menghasilkan mukus (cairan kental/lendir) yang melindungi dinding trakea. Saat hampir hingga ke paru, struktur trakea membentuk dua cabang (kiri dan kanan) yang akan berhubungan langsung dengan bronkus, alveolus dan paru-paru.
Dinding trakea tersusun atas 3 lapisan yaitu lapisan dalam (jaringan mukosa); lapisan tengah (jaringan otot dan tulang rawan); dan lapisan terluar (jaringan ikat).
Lapisan Dalam (Jaringan Mukosa)
Merupakan lapisan pada trakea yang tersusun oleh sel epitel silindris bersilia dengan sel goblet. Lapisan mukosa berfungsi untuk menghasilkan mukus (lendir/cairan kental) yang melindungi dinding trakea juga melindungi saluran pernapasan dari benda asing.
Lapisan Tengah (Jaringan Otot dan Tulang Rawan)
Yaitu lapisan tempat terletaknya tulang rawan berbentuk seperti huruf C. Bagian yang terbuka pada tulang rawan ini terletak pada bagian posterior atau belakangnya yaitu tempat bertemunya trakea dengan esofagus. Di sekitar cincin tulang rawan tersebut terdapat jaringan otot yang berupa otot polos, fungsinya yaitu untuk pergerakan pernapasan, mengontrol refleks batuk atau tersedak. Pada lapisan ini juga terdapat struktur yang mengubungkan antar cincin tulang rawan trakea serta menjaga kedua ujung cincin tetap dalam keadaan optimalnya.
Lapisan Terluar Adventitia (Jaringan Ikat)
Adalah lapisan terluar yang disusun oleh jaringan ikat. Pada lapisan ini juga bisa ditemukan pembuluh darah, saraf, dan jaringan lemak.
Ada juga yang menyebutkan bahwa dinding trakea terdiri dari 4 lapisan, kalau begitu maka yang dimaksud lapisan keempat yaitu lapisan submukosa yang terletak setelah lapisan mukosa. Lapisan submukosa ini tersusun oleh jaringan ikat yang terlihat terpisah dari epitel pada lapisan mukosa. Pada lapisan ini dapat ditemukan banyak pembuluh darah dan saraf. Lapisan ini memungkinkan terjadinya pergerakan mukosa trakea.
Fungsi Trakea (Batang Tenggorokan)
Sebagai bagian dari sistem pernapasan.
Trakea merupakan tabung pernapasan yang terletak setelah laring. Udara yang melewati trakea akan menuju bronkus, lalu ke alveolus baru ke paru. Di dalam trakea, debu atau kotoran yang masih ada dalam udara yang dibawa akan disaring. Selain itu, trakea juga bisa menjaga kelembaban udara juga ikut serta dalam pengaturan suhu udara karena memiliki lendir (mukus) pada mukosanya.
Ikut berperan dalam proses pencernaan.
Sebagian dinding trakea menyatu dengan dinding organ pencernaan yaitu esofagus. Jadi secara tidak langsung trakea juga memiliki pengaruh terhadap proses pencernaan pada manusia. Jika terjadi sumbatan pada trakea maka akan menjadi masalah bagi esofagus yang melekat dengannya. Contohnya saat terjadi sumbatan jalan napas maka akan tersedak sekaligus melakukan refleks batuk sehingga saluran trakea dan esofagus bersih lagi dari benda asing yang tersumbat tadi.
Melindungi Saluran Pernapasan (mencegah benda berbahaya masuk ke dalam paru-paru).
Ketika ada benda asing yang masuk melalui saluran pernapasan dan sampai ke trakea, maka benda tersebut akan terjebak dan melekat pada lendir trakea yang lengket. Kemudian benda atau bakteri tersebuut akan dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk dahak atau cairan kental (karena bercampur dengan mukus trakea).
Gangguan dan Penyakit Pada Trakea (Batang Tenggorokan)
Adapun gangguan dan penyakit yag bisa terjadi pada trakea diantaranya yaitu:
Tracheitis
Tracheitis adalah infeksi yang terjadi pada trakea. Tracheitis yang disebabkan oleh bakteri, dikenal sebagai trakeitis bakteri .
Croup
Croup adalah salah satu jenis infeksi saluran pernapasan yang umumnya dialami anak berusia 6 bulan hingga 3 tahun. Croup disebabkan oleh virus yang menjangkiti laring atau kotak suara dan trakea atau batang tenggorokan
Fistula Trakea-esofagus (TEF)
Fistula trakea-esofagus (TEF) adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang menyambungkan esofagus dengan trakea.
Demikian artikel tentang “Trakea : Pengertian, Struktur Bagian, Fungsi dan Penyakit Pada Trakea (Batang Tenggorokan) Lengkap“, semoga bermanfaat.