Sholat Jenazah – Semua mahkluk hidup di bumi pasti akan merasakan sebuah kematian, karena itulah kita sebagai manusia perlu mengingat sebuah kematian sebagai cermin diri bahwa suatu saat kita juga akan merasakannya. Salah satu cara yang dilakukan sebagai refleksi diri untuk mengingat kematian adalah dengan bertakjiah atau melayat saudara muslim yang meninggal.
Seperti hadist dibawah ini yang menyuruh kita untuk mengingat sebuah kematian,
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ ». يَعْنِى الْمَوْتَ.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan”, yaitu kematian”. (HR. Tirmidzi no. 2307 dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Tirmidzi).
Tata Cara Sholat Jenazah
Hukum sholat jenazah adalah fardhu kifayah yaitu kewajiban yang dituntut dilakukan oleh umat islam secara bersama-sama, bukan seorangan. Artinya, gugurnya sebuah kewajiban tersebut ketika telah dilaksanakan oleh sekelompok akum muslimin, sedangkan yang lain tidak berdoa. Namun jika tidak ada yang melaksanakannya, maka seluruh kaum muslimin terkena dosa.
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, sebagai berikut, ” Ketika ada seorang laki-laki meninggal dalam berutang disampaikan kepada Rasulullah, maka beliau bertanya apakah ia meninggalkan harta untuk membayar hutangnya. Jika dikatakan ia meninggalkan hartanya untuk membayar hutang, maka beliau akan menshalatkannya. Jika tidak, maka beliau akan memerintahkan kepada kaum muslimin, “sholatkanlah temanmu ini.”
Berdasarkan pelaksanaannya, sholat jenazah berbeda dengan sholat fardhu atau sholat sunnah lainnya. Pada sholat jenazah dilakukan tanpa ruku’, sujud, i’tidal dan tahiyat.
Syarat Wajib Sholat Jenazah
- Aurat jenazah harus tertutup
- Jenazah harus sudah dimandikan dan sudah disucikan
- Jenazah telah di kafani
- Letak jenazah berada disebelah kiblat orang yang menyalati, kecuali jika sholat dilakukan diatas kubur atau sholat ghaib.
Rukun Sholat Jenazah
- Niat
- Empat kali takbir
- Dilakukan dengan berdiri (bagi yang mampu)
- Membaca Al-Fatihah
- Membaca sholawat atau Nabi SAW setelah takbir kedua
- Takbir ketika mendoakan jenazah
- Salam
Posisi Sholat Jenazah
Posisi Sholat Jenazah Perempuan, maka imam berada ditengah
Posisi Sholat Jenazah Laki-laki, maka imam berada lurus dengan kepala jenazah
Cara Sholat Jenazah
Niat Sholat Jenazah
Lafadz Niat Shalat Jenazah Untuk Laki-Laki :
اُصَلِّى عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
USHOLLI ‘ALAA HAADZALMAYYITI ARBA’A TAKBIRAATIN FARDHOL KIFAAYATI MA’MUUMAN-LILLAAHI TA’AALA.
Artinya :
Saya niat (mengerjakan) shalat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah karena menjadi makmum karena Allah Ta’ala.
Lafadz Niat Shalat Jenazah Untuk Perempuan :
اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
USHOLLI ‘ALAA HAADZIHIL MAYYITATI ARBA’A TAKBIRAATIN FARDHOL KIFAAYATI MA’MUUMAN LILLAAHI TA’AALA.
Artinya :
Saya niat shalat atas mayit perempuan ini empat kali takbir fardhu kifayah karena menjadi makmum karena Allah Ta’ala.
Bacaan Doa Sholat Jenazah Lengkap
Sholat jenazah terdapat 5 takbir.
1. Setelah Takbir pertama membaca:
Surat “Al Fatihah.”
2. Setelah Takbir kedua membaca Shalawat kepada Nabi sallallahu alaihi wasallam :
ALLAHUMMA SHOLLI ALAA MUHAMMAD WA ALA AALI MUHAMMAD, KAMAA SHOLAITA ALA IBROOHIIM WA ALA AALI IBROOHIIM. INNAKA HAMIIDUN MAJIID
ALLAHUMMA BAARIK ALA MUHAMMAD WA ALA AALI MUHAMMAD, KAMAA BAAROKTA ALA IBROOHIIM WA ALA AALI IBROOHIIM. INNAKA HAMIIDUN MAJIID
3. Setelah Takbir Ketiga membaca:
ALLAHUMMAGH FIRLA-HU (HAA) WAA WARHAM-HU (HAA) WA’AAFI-HI (HAA) WA’FU AN-HU (HAA)
“Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat, sejahtera dan maafkanlah dia.”
Jika jenazah wanita, lafazh ‘HU/HI’ diganti ‘HAA’.
Atau yang lebih lengkap :
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ
ALLAAHUMMAGHFIR LA-HU (HAA) WARHAM-HU (HAA) WA’AFI-HI (HAA) WA’FU ‘AN-HU (HAA), WA AKRIM NUZUULA-HU (HAA), WAWASSI’ MADKHOLA-HU (HAA), WAGHSIL-HU (HAA) BIL MAA-I WATS TSALJI WAL-BARADI, WANAQQI-HI (HAA) MINAL KHATHAYAAYAA KAMAA YUNAQQATS TSAUBUL ABYAD-HU (HAA) MINAL DANASI, WA ABDIL-HU (HAA) DAARAN KHAIRAN MIN DAARI-HI (HAA), WA AHLAN KHAIRAN MIN AHLI-HI (HAA), WA ZAUJAN KHAIRAN MIN ZAU-JI-HI (HAA), WAQI-HI (HAA) FITNATAL QABRI WA’ADZABAN NAARI.
“Ya Allah, Ampunilah dia (mayat) berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.” (HR. Muslim no. 963)
Doa Sholat Jenazah Anak-Anak (Belum Baligh)
Doa khusus untuk mayit anak-anak (Baca setelah takbir ketiga) :
اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ لَنَا فَرَطًا وَسَلَفًا وَأَجْرًا
ALLAHUMMAJ’AHU LANAA FAROTHON WA SALAFAN WA AJRON
“Ya Allah, Jadikan kematian anak ini sebagai simpanan pahala dan amal baik serta pahala buat kami”. (HR. Bukhari secara mu’allaq -tanpa sanad- dalam Kitab Al-Janaiz, 65 bab Membaca Fatihatul Kitab Atas Jenazah 2: 113)
4. Setelah Takbir Keempat:
Setelah takbir keempat terdapat 2 pilihan, bisa langsung salam. Bisa juga mendoakan kebaikan bagi keluarga jenazah. Salah satu doa yang di ajarkan ulama ada di bawah ini. Doa sholat jenazah takbir ke 4.
ALLAHUMMA LA TAHRIM NAA AJRAHU WALAA TAFTINNAA BA’DAHU WAGHFIRLANAA WALAHU
Ya Allah janganlah kami tidak Engkau beri pahalanya, dan janganlah Engkau beri fitnah kepada kami sesudahnya, dan berilah ampunan kepada kami dan kepadanya
Jika jenazah wanita, lafazh ‘HU/HI’ diganti ‘HAA’.
5. “Salam” kekanan dan kekiri (pada posisi berdiri).
Keutamaan Sholat Jenazah
Melaksanakan sholat jenazah memiliki keutamaan pahalanya yaitu satu qirath atau sebesar gunung uhud. Sedangkan jika mengiringi jenazah, mensholatkan dan mengantarkan jenazah hingga kepemakaman, akan mendapatkan pahala dua qirath.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَى جَنَازَةٍ وَلَمْ يَتْبَعْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ فَإِنْ تَبِعَهَا فَلَهُ قِيرَاطَانِ. قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ أَصْغَرُهُمَا مِثْلُ أُحُدٍ
“Barangsiapa menshalatkan jenazah dan tidak mengiringinya (ke pemakaman), ia akan memperoleh pahala sebesar satu qirath. Jika dia juga mengiringinya (hingga pemakamannya), ia akan memperoleh dua qirath.” Ditanyakan, “Apa itu dua qirath?” Beliau menjawab, “Yang terkecil di antaranya semisal Gunung Uhud.” (HR. Muslim)
Itulah penjelasan tentang Tata Cara Sholat Jenazah Laki-Laki, Jenazah Perempuan dan Anak-Anak yang bisa dijadikan sebagai sumber literatur untuk anda. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda dalam dunia pendidikan, khususnya Pendidikan Agama.