Sistem Informasi Akuntansi (SIA) – Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu sistem yang mengumpulkan, menyimpan dan mengolah data keuangan dan akuntansi yang digunakan oleh pengambil keputusan. Informasi akuntansi ini merupakan sistem yang umumnya berbasis komputer dan metode untuk melacak kegiatan akuntansi dalam hubungannya dengan sumber daya teknologi informasi.
Sistem informasi akuntansi dirancang untuk mendukung semua fungsi akuntansi dan berbagai kegiatan termasuk auditing, akuntansi keuangan dan pelaporannya, manajerial/manajemen akuntansi dan pajak.
Pengertian sistem informasi akuntansi (SIA) adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai formulir, catatan dan laporan yang telah disusun dan menghasilkan suatu informasi keuangan yang dibutuhkan perusahaan. Dengan begitu, manajemen perusahaan bisa melihat keuangan dengan jelas melalui sistem tersebut. Selain itu, manajemen juga bisa mengontrol kinerja dari sistem yang digunakan.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Para Ahli
Mulyadi (2001)
Menurut Mulyadi, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
Nugroho Widjajanto (2001)
Menurut Nugroho Widjajanto, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah susunan formulir, catatan, peralatan termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasi secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.
Sejarah Sistem Informasi Akuntansi
Secara tradisional, akuntansi murni didasarkan pada pendekatan manual. Pengalaman dan keahlian seorang akuntan sangat penting dalam proses akuntansi. Meski menggunakan pendekatan manual bisa saja menjadi tidak efektif dan tidak efisien. Sistem informasi akuntansi menyelesaikan banyak masalah. SIA bisa mendukung otomatisasi pengolahan data dalam jumlah yang besar dan menghasilkannya secara tepat waktu dengan keakuratan informasi.
Awal mula sistem informasi akuntansi dirancang untuk fungsi penggajian pada tahun 1970-an. Awalnya, sistem informasi akuntansi yang utama dikembangkan secara “in-house” sebagai sistem yang bersifat warisan. Seperti solusi yang mahal untuk dikembangkan dan sulit untuk dipertahankan. Untuk itu, para praktisi akuntansi memilih pendekatan manual daripada berbasis komputer. Sistem informasi akuntansi lebih sering dijual sebagai pembangun paket perangkat lunak dari vendor-vendor besar seperti Microsoft, Sage Group, SAP AG/SAP dan Oracle Corporation/Oracle yang dikonfigurasi dan disesuaikan agar sesuai dengan proses bisnis organisasi. Usaha kecil sering menggunakan paket perangkat lunak akuntansi dengan biaya yang lebih rendah seperti MYOB dan Quickbooks. Organisasi besar akan sering memilih sistem ERP. Sebagai kebutuhan untuk konektivitas dan konsolidasi antara sistem bisnis lain yang semakin meningkat, sistem informasi akuntansi digabung dengan yang lebih besar, lebih sistem yang terpusat yang dikenal sebagai enterprise resource planning (ERP). Sebelumnya, dengan aplikasi terpisah untuk mengelola berbagai fungsi bisnis, organisasi harus mengembangkan interface yang kompleks bagi sistem untuk berkomunikasi dengan satu sama lain. Melalui ERP, sebuah sistem seperti sistem informasi akuntansi dibangun sebagai modul yang berintegrasi ke dalam rangkaian aplikasi yang mencakup manufaktur, rantai pasokan, sumber daya manusia. Modul ini terintegrasi bersama dan mampu mengakses data yang sama serta melaksanakan proses bisnis secara kompleks. Sistem informasi akuntansi berbasis komputasi awan semakin populer bagi para UMKM dan organisasi besar dengan biaya yang lebih rendah. Dengan penerapan sistem informasi akuntansi, banyak perusahaan yang telah mengeleminasi keahlian rendah, peran transaksional dan operasional akuntansi.
Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Adapun tujuan sistem informasi akuntansi informasi diantaranya yaitu:
- Untuk menyajikan informasi akuntansi kepada berbagai pihak yang membutuhkan informasi tersebut, baik pihak internal maupun pihak eksternal.
- Untuk mendukung fungsi kepengurusan (stewardship) manajemen suatu organisasi/ perusahaan, karena manajemen bertanggungjawab untuk menginformasikan pengaturan dan penggunaan sumber daya organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.
- Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen, karena sistem informasi memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen untuk melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan.
- Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari. Sistem informasi membantu personil operasional untuk bekerja lebih efektif dan efisien.
Menurut Mulyadi (1993:19-20), tujuan sistem informasi akuntansi diantaranya yaitu:
- Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha
- Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasinya.
- Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
- Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.
Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Fungsi dari sistem informasi akuntansi diantaranya yaitu:
- Mengubah sekumpulan data menjadi informasi keuangan yang dibutuhkan perusahaan. Informasi ini berbentuk laporan keuangan baik secara manual maupun secara online yang diperlukan oleh semua pihak.
- Mengumpulkan semua data kegiatan bisnis perusahaan dan menyimpan data tersebut secara efektif dan efisien.
- Mengambil data yang diperlukan dari berbagai sumber dokumen yang berkaitan dengan aktivitas bisnis.
- Mencatat semua sumber daya yang berpengaruh terhadap usaha tersebut dan semua pihak yang terkait.
- Membuat dan mencatat data transaksi dengan benar ke dalam jurnal yang diperlukan dalam proses akuntansi sesuai dengan urutan dan tanggal terjadinya transaksi.
- Sebagai sistem pengendali keuangan agar tidak terjadi suatu kecurangan.
Manfaat Sistem Informasi Akuntansi
Suatu sistem informasi akuntansi menambah nilai dengan cara:
- Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
- Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
- Meningkatkan efisiensi
- Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
- Meningkatkan sharing knowledge
- Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Adapun komponen sistem informasi akuntansi diantaranya yaitu:
- Manusia, yaitu pelaku yang menjalankan sistem.
- Transaksi, yaitu objek sistem informasi akuntansi sebagai masukan lalu diproses sehingga menghasilkan informasi.
- Prosedur, yaitu langkah yang harus ditempuh dalam melakukan transaksi atau kegiatan perusahaan.
- Dokumen, yaitu berupa formulir yang digunakan sebagai sarana pencatatan transaksi.
- Peralatan, yaitu alat atau sarana yang digunakan dalam melakukan pencatatan pada sistem informasi yang bersangkutan.
Cara Kerja Sistem Informasi Akuntansi
Agar bisa memahami cara kerja SIA, maka perlu untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut ini, diantaranya yaitu:
- Bagaimana mengoleksi data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi?
- Bagaimana mengtransformasikan data ke dalam informasi sehingga manajemen bisa menggunakan untuk menjalankan organisasi?
- Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan dan keakuratan informasi?
Demikian artikel tentang”Pengertian Sistem Informasi Akuntansi, Sejarah, Tujuan, Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Terlengkap“, semoga bermanfaat.