Lambung Pada Manusia – Lambung atau atau ventrikulus merupakan suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan. Lambung terletak di tengah agak ke kiri dalam tubuh manusia; terhubung dengan kerongkongan/esofagus di atasnya dan usus halus di bawahnya. Fungsi lambung secara umum sebagai tempat di mana makanan dicerna dan sejumlah kecil sari-sari makanan diserap.
Lambung adalah salah satu organ pencernaan yang berbentuk seperti kantong dan terletak di perut kiri rongga perut di atas diafragma. pH lambung kurang lebih 2 derajat, sehingga bersifat sangat asam. Pada kedua ujung lambung terdapat dua penyempitan yang berfungsi agar makanan yang sedang diolah di dalam lambung tidak turun atau naik ke organ lain saat proses pengolah berlangsung. Pada bagian dalam lambung terdapat kelenjar yang menghasilkan getah lambung. Ukuran lambung pada setiap individu berbeda-beda, umumnya mampu menampung 1,5 liter makanan.
Fungsi Lambung
Adapun fungsi lambung diantaranya yaitu
- Sebagai tempat di mana makanan dicerna dan sejumlah kecil sari-sari makanan diserap.
- Sebagai tempat menyimpan dan mengolah makanan.
- Untuk memusnahkan bakteri dan mikroorganisme berbahaya yang terdapat pada makanan. pH asam lambung yang bersifat sangat asam mampu membunuh bakteri yang ada.
- Memulai pencernaan lemak.
- Mengubah protein menjadi pepton.
- Mengubah kaseinogen menjadi kasein.
- Membantu pengontrolan hormon.
Struktur Lambung
Dari luar ke dalam, struktur lambung disusun oleh 4 dinding diantaranya yaitu:
Lapisan Serosa
Lapisan ini merupakan lapisan terluar yang berfungsi sebagai pelindung perut. Sel yang ada pada lapisan ini dapat memproduksi sejenis cairan yang akan mengurangi gaya gesekan antar lambung dengan organ pencernaan lainnya.
Lapisan Otot
Pada lambung, lapisan ini merupakan lapisan otot polos yang bekerja tanpa disadari. Ada beberapa jenis serabut otot, yakni serabut otot memanjang, melingkar dan menyerong. Kombinasi dari kontraksi ketiga otot ini akan menghasilkan gerakan peristaltik lambung yang berfungsi untuk memecah makanan dan membawanya ke organ pencernaan selanjutnya.
Lapisan Submukosa
Lapisan ini berupa lapisan jaringan ikat longgar yang berisi pembuluh darah, limfe, saraf dan kelenjar lendir. Pembuluh darah di lapisan submukosa lambung memegang peran penting dalam mengedarkan makanan yang diserap.
Lapisan Mukosa
Lapisan mukosa disusun oleh sel yang berperan dalam proses sekresi. Lapisan mukosa berfungsi mengeluarkan berbagai jenis cairan seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Pada lapisan mukosa terdapat 3 jenis sel, diantaranya:
- Sel goblet, yaitu sel yang berfungsi untuk memproduksi mucus atau lendir yang menjaga lapisan dalam tidak rusak.
- Sel Parietal, yaitu sel yang berfungsi untuk menghasilkan asam lambung dan berperan untuk mengaktifkan enzim pepsin.
- Sel Chief, yaitu sel yang berfungsi untuk memproduksi pepsinogen (enzim pepsin dalam bentuk tidak aktif). Enzim ini diproduksi dalam bentuk tidak aktif agar tidak mencerna protein yang dimiliki sel tersebut.
Bagian-Bagian Lambung
Lambung terbagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu kardiak, fundus dan pilorus.
Kardiak Lambung
Kardiak merupakan bagian pertama lambung yang berfungsi sebagai pintu masuk makanan dari esofagus (kerongkongan).
Fundus Lambung
Fundus merupakan bagian tengah lambung yang bentuknya membulat. Bagian ini sering disebut juga korpus (badan lambung).
Pilorus Lambung
Pilorus merupakan bagian terbawah dari lambung yang berhubungan dengan usus halus.
Pada lambung terdapat dua buah klep (sfingter) berupa penyempitan pada kedua ujungnya. Pada ujung lambung yang berbatasan dengan esofagus terdapat sfingter kardia dan pada ujung lambung yang berbatasan dengan usus halus terdapat sfingter Pilorus. Fungdi sfingter tersebut yaitu untuk menjaga makanan agar tetap berada di lambung selama proses pencernaan berlangsung, juga mencegah asam lambung untuk masuk ke organ lain.
Komponen Getah Lambung
Getah lambung terdiri atas:
- HCL (Asam Klorida) atau Asam Lambung, yaitu cairan bersifat sangat asam yang dihasilkan oleh sel parietal. Fungsi HCL yaitu untuk membunuh bakteri yang ada di makanan, merangsang kerja usus hati dan pankreas, mengubah pepsinogen menjadi pepsin.
- Pepsin, yaitu enzim yang berfungsi untuk mengubah protein menjadi albumosa dan pepton.
- Lipase, yaitu enzim yang berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
- Renin, yaitu enzim yang berfungsi untuk mengubah protein dari susu menjadi laktosa.
- Gastrin, yaitu enzim yang berfungsi sebagai hormon yang meningkatkan produksi kelenjar lambung untuk mengeluarkan getahnya.
- Mucin, yaitu enzim yang berfungsi untuk melindungi dinding lambung.
Proses Pencernaan Dalam Lambung
Dalam lambung terjadi pencernaan secara mekanik juga pencernaan kimiawi.
Secara Mekanik
Makanan dari esofagus bergerak memasuki lambung, makanan tersebut kemudian akan menjalani proses pencernaan di lambung selama kurang lebih 2-5 jam. Lambung memiliki lapisan otot yang akan berkombinasi untuk melakukan pencernaan mekanik dalam memecah makanan. Kombinasi dari kontraksi otot lambung tersebut akan menciptakan suatu gerakan yang akan mendorong makanan secara perlahan. Gerakan tersebut disebut gerakan peristaltik. Gerakan peristaltik akan terjadi setiap 15-25 detik.
Secara Kimiawi
Proses pencernaan secara kimiawi yang terjadi di lambung dilakukan oleh getah lambung. Makanan dipecah menjadi bentuk yang lebih sederhana agar mudah diserap di usus. Getah lambung akan membuat makanan bebas dari bakteri dan bersifat asam. Selanjutnya makanan akan bergerak menuju usus halus dan kondisi pHnya dinetralkan dengan peran organ lain seperti pankreas dan usus.
Pengosongan Lambung
Pengosongan lambung terjadi karena adanya rangsangan saraf dari makanan di dalam lambung. Selain itu, adanya hormon gastrin yang merupakan komponen getah lambung akan merangsang sfingter kardiak untuk berkontraksi, gerakan lambung meningkat, dan relaksasi sfingter pilorus sehingga proses ini membuat makanan menuju ke organ pencernaan berikutnya. Waktu yang dibutuhkan lambung untuk mengosongkan semua isinya ke usus halus yaitu sekitar 2-6 jam setelah makanan mulai dicerna. Kecepatan pengosongan lambung sangat bergantung pada konsentrasi makanan yang ada. Selain itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan pengosongan lambung diantaranya pompa sfingter pilorus dan gerakan peristaltik; volume makanan; hormon Gastrin dan sistem hormonal tubuh.
Macam Macam Penyakit Lambung
Berikut beberapa penyakit yang bisa terjadi di lambung, diantaranya yaitu:
Gastritis, yaitu peradangan pada lambung akibat asam lambung yang merusak lapisan pelindung dinding lambung. Penyebab gastritis diantaranya yaitu akibat mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol atau kafein, stres, efek samping obat seperti ibuprofen atau aspirin, bahkan infeksi atau gangguan autoimun.
Penyakit Asam Lambung atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), yaitu kondisi di ana asam lambung dan isi lambung naik ke esofagus atau kerongkongan, hingga menimbulkan iritasi pada dinding esofagus dan nyeri ulu hati.
Maag atau Tukak Lambung, yaitu luka yang terdapat pada dinding lambung akibat terkikisnya lapisan lambung. Penyebab tukak lambung yang paling umum diantaranya infeksi bakteri Helicobacter pylori dan penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid, seperti aspirin, dalam jangka panjang.
Dispepsia, yaitu kumpulan gejala yang muncul akibat adanya penyakit di bagian perut atas dengan gejala seperti mudah kenyang, rasa tidak nyaman di perut, dan juga nyeri ulu hati setelah makan.
Kanker Lambung, yaitu kanker yang terjadi ketika sel-sel kanker terbentuk di lapisan lambung.
Gastroparesis, yaitu kondisi dimana lambung lebih lambat mencerna makanan karena otot-otot dinding lambung tidak bekerja dengan baik.
Demikian artikel tentang “Lambung : Pengertian, Fungsi, Struktur Bagian dan Macam-Macam Penyakit Lambung Lengkap“, semoga bermanfaat.