Kelenjar Tiroid – Kelenjar tiroid merupakan salah satu kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar ini dapat ditemukan di bagian depan leher, sedikit di bawah laring. Bentuk kelenjar tiroid ini seperti kupu-kupu dengan dua sayap dengan diameter sekitar 5 cm.
Dalam keadaan normal kelenjar tiroid tidak terlihat dan hampir tidak teraba. Tapi untuk lebih mudah mengetahui letak kelenjar tiroid maka bisa meraba tonjolan di leher yang disebut jakun, nah kelenjar tiroid terletak di bawah jakun tersebut.
Kelenjar tiroid ini berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon lainnya. Kelenjar tiroid bisa distimulasi dan menjadi lebih besar oleh epoprostenol.
Kelenjar tiroid mengeluarkan dua hormon penting, yaitu Triodotironin (T3) dan Tiroksin (T4). Triodotironin dan Tiroksin mengatur laju metabolisme dengan cara mengalir bersama darah dan memicu sel untuk mengubah lebih banyak glukosa.
Jika tiroid terlalu sedikit memproduksi Triodotironin dan Tiroksin (Hipotiridisme), maka tubuh akan merasa kedinginan, letih, kulit mengering dan berat badan bertambah. Sebaliknya jika tiroid terlalu banyak memproduksi Triodotironin dan Tiroksin (Hipertiroidisme), tubuh akan berkeringat, merasa gelisah, tidak bisa diam dan berat badan akan berkurang.
Fungsi Kelenjar Tiroid
Fungsi utama kelenjar tiroid yaitu untuk memproduksi hormon yang dapat mengatur kecepatan metabolisme tubuh. Karena berhubungan dengan proses metabolisme tubuh, maka kelenjar tiroid akan mempengaruhi banyak proses penting yang terjadi di dalam tubuh, diantaranya seperti:
- Peningkatan denyut jantung, curah jantung dan laju pernapasan seseorang.
- Peningkatan konsumsi oksigen dan tingkat pengeluaran energi tubuh.
- Meningkatkan penyerapan glukosa oleh usus dan meningkatkan produksi glukosa oleh hati.
- Penting untuk pertumbuhan dan pematangan sistem saraf pusat.
- Mempengaruhi siklus menstruasi seseorang.
- Mempercepat pembersihan kolesterol dari plasma.
Struktur dan Bagian Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terbagi menjadi dua lobus yaitu lobus kiri dan lobus kanan. Struktur yang menghubungkan kedua lobus tersebut disebut isthmus. Masing masing lobus panjangnya sekitar 5 cm, lebar sekitar 3 cm dan memiliki ketebalan sekitar 2 cm, sedangkan isthmusnya memiliki panjang dan lebar sekitar 1,25 cm.
Secara mikroskopik, ada beberapa struktur penyusun kelenjar tiroid. 3 struktur penyusun utamanya diantaranya yaitu
Folikel Tiroid
Folikel tiroid yaitu kumpulan sel kecil yang diameternya antara 0,02-0,9 mm. Folikel tiroid merupakan komponen utama untuk menjalankan fungsi tiroid. Folikel tiroid memiliki banyak pembuluh darah, pembuluh saraf dan pembuluh limfe yang mengelilingi intinya. Inti folikel tiroid merupakan protein prekursor hormon tiroid yang disebut dengan thyroglobullin.
Sel Folikular
Follicular sel merupakan lapisan sel yang menyelimuti inti dari folikel tiroid . Ketika distimulasi oleh Thyroid Stimulating Hormon (TSH), maka mereka akan mesekresikan hormon tiroid T3 dan T4. Bentuk follicular sel bermacam-macam tergantung dari keaktifannya, ada yang berbentuk datar, kuboid, atau kolumnar.
Sel Parafolikular
Sel parafolikular atau disebut juga dengan sel C merupakan sel minoritas yang memproduksi kalsitonin. Kalsitonin ini berperan dalam homeostasis kalsium.
Mekanisme Kerja Kelenjar Tiroid Dalam Mensekresi Hormon
Kelenjar tiroid membutuhkan yodium untuk mensekresikan hormon tiroid dalam skala yang normal. Yodium dibutuhkan sebagai bahan dasar pembuatan hormon tiroid. Tubuh memiliki mekanisme unik untuk menyesuaikan kadar hormon tiroid dalam tubuh. Awalnya Hipotalamus akan menghasilkan Tyrotropin Releasing Hormone (TRH) yang akan merangsang kelenjar hipofisis (pituitari) mengeluarkan Thyroid Stimulating Hormone (TSH), yang berfungsi untuk menstimulasi kelenjar tiroid untuk mensekresikan hormon tiroid dalam darah. Penting untuk menjaga keseimbangan hormon tiroid dalam tubuh. Keadaan dimana tubuh kekurangan hormon tiroid dalam tubuh disebut hipotiroid, sedangkan keadaan dimana tubuh kelebihan hormon tiroid disebut hipertioid.
Terdapat 2 (dua) bentuk hormon tiroid yang ditemukan dalam tubuh, diantaranya yaitu :
Tiroksin (T4), yaitu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang memiliki efek ringan terhadap kecepatan metabolisme tubuh secara langsung. Di dalam hati dan beberapa organ lain, T4 akan dirubah menjadi T3 agar kerjanya lebih efektif dan efisien.
Tri-iodothyronin (T3), yaitu bentuk aktif dari Tiroksin (T4) yang kerjanya lebih cepat, efektif dan efisien. Perubahan T4 menjadi T3 terjadi di dalam hati dan beberapa organ lain.
Selain hormon-hormon tersebut, kelenjar tiroid juga memproduksi hormon kalsitonin, yaitu hormon yang berfungsi untuk mengatur kadar kalsium dalam darah. Sel yang bertanggung jawab untuk memproduksi hormon tersebut yaitu parafolikular sel. Kalsitonin bisa menurunkan pelepasan protein dari tulang dengan menurunkan aktivitas osteoklas di tulang tersebut.
Itulah artikel tentang Kelenjar Tiroid : Pengertian, Letak, Bentuk, Fungsi, Struktur Bagian dan Mekanisme Kerja Kelenjar Tiroid Lengkap . Semoga bermanfaat.