Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip dan Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan Lengkap – Administrasi pendidikan adalah suatu proses kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan dengan melihat hubungan antar komponen pendidikan sehingga bisa memperbaiki sistem pendidikan dengan menggunakan perangkat yang mendukung kegiatan pembelajaran.
Pengertian Administrasi Pendidikan Secara Umum
Pengertian administrasi pendidikan adalah proses atau upaya pencapaian suatu tujuan pendidikan dengan memperhatikan berbagai komponen pendidikan sehingga dapat melakukan perbaikan sistem pendidikan dengan memanfaatkan berbagai perangkat pendukung aktivitas belajar dan mengajar.
Lebih singkatnya, definisi administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses dan kegiatan-kegiatan bersama yang harus dilakukan oleh semua pihak yang ada kaitannya dengan tugas-tugas pendidikan.
Baca Juga : Manajemen Administrasi
Pengertian Administrasi Pendidikan Menurut Para Ahli
Depdiknas RI
Menurut Depdiknas RI, Administrasi pendidikan adalah suatu keseluruhan proses kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, pembiyaan, dan pelaporan, dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personal, material, dan spiritual demi tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
M. Ngalim Purwanto (2003: 3-4)
Menurut M. Ngalim Purwanto, Administrasi pendidikan adalah segenap proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personal, spiritual maupun material, yang bersangkutpaut dengan pencapaian tujuan pendidikan.
Good Carter V
Menurut Good Carter V , Administrasi pendidikan adalah segenap teknik dan prosedur yang dipergunakan dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan.
Knezevich
Menurut Knezevich, Administrasi pendidikan adalah suatu proses yang berurusan dengan penciptaan, pemeliharaan, stimulasi dan penyatuan tenaga-tenaga dalam suatu lembaga pendidikan dalam usaha merealisasikan tujuan-tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Drs. M. Ngalim Purwanto
Menurut Drs. M. Ngalim Purwanto, Administrasi Pendidikan adalah seluruh proses pengarahan dan integrasi segala sesuatu baik personal, spiritual, dan material yang berkaitan dengan tercapainya tujuan pendidikan.
Dasuqi dan Somantri
Menurut Dasuqi dan Somantri, Administrasi Pendidikan adalah upaya menerapkan kaidah-kaidah administrasi dalam bidang pendidikan.
Oteng Sutisna
Menurut Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan adalah suatu upaya mengkoordinasikan kegiatan yang saling bergantung dari orang-orang dan kelompok-kelompok dalam mencapai tujuan bersama pendidikan anak-anak.
Hadari Nawawi
Menurut Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan tertentu, terutama dalam lembaga pendidikan formal.
Baca Juga : Administrasi Publik
Sejarah Administrasi Pendidikan
Sejarah administrasi pendidikan cukup panjang dimulai dengan diberikannya Educational Administration Course yang hanya diberikan pada tingkat Sarjana pada PTPG Departemen Ilmu Pendidikan pada tahun 1954. Sebagai sebuah jurusan, administrasi pendidikan dimulai pada tahun 1964 dengan nama jurusan administrasi dan super visi yang disingkat ADSUP dalam lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Bandung. Kelahiran ADSUP dipicu atas munculnya tuntutan terhadap kebutuhan akan tenaga ahli di bidang manajemen dan administrasi pendidikan serta tuntutan kebutuhan guru bagi SPG/SGO. Titik balik penyadaran akan eksistensi ilmu administrasi pendidikan sebagai body of knowledge, dimulai saat rapat dosen di bulan Juni 98 yang menyepakati perubahan nama Administrasi Supervisi (ADSUP) menjadi jurusan Administrasi Pendidikan Nama Jurusan tersebut digunakan hingga saat ini di tengah-tengah tuntutan sebagian orang yang menginginkan perubahan nama menjadi “Manajemen Pendidikan”.
Banyak orang melihat prospek kerja jurusan administrasi pendidikan ini sangat kecil. Tapi sebenarnya sebaliknya. Sistem pendidikan di Indonesia saat ini sedang membutuhkan tenaga ahli yang memahami semua sisi pendidikan dan paham bagaimana harus meningkatkan mutunya.
Tujuan Administrasi Pendidikan
Secara garis besar, tujuan administrasi pendidikan adalah untuk mencapai tujuan dari pendidikan tersebut atau sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Sergiovanny dan Carver, ada empat tujuan administrasi, diantaranya yaitu:
- Efektivitas produksi.
- Efisiensi.
- Kemampuan menyesuaikan diri.
- Kepuasan Kerja.
Baca Juga : Administrasi Perkantoran
Keempat tujuan tersebut bisa digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh, sekolah berfungsi untuk mencapai efektivitas produksi, yakni menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefisien mungkin dengan menggunakan kemampuan dana, tenaga seminimal mungkin namun memberikan hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut bisa melanjutkan ke tingkat berikutnya dan bisa menyesuaikan dirinya dengan sekolah yang baru. Kemudian setelah menyelesaikan semua studinya mereka bisa mendapat pekerjaan yang layak.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa, tujuan administrasi pendidikan adalah agar semu upaya dalam memanfaatkan berbagai sumber daya bisa dilakukan dengan efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan nasional.
Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional, maka tujuan administrasi yang dilaksanakan di sekolah juga bersumber pada tujuan pendidikan di Indonesia untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional tersebut.
Selain itu, ada pendapat lain yang menyatakan bahwa administrasi pendidikan bertujuan agar:
- Tercapainya fleksibilitas dalam proses administrasi pendidikan.
- Terwujudnya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan administrasi pendidikan.
- Terlaksananya kontinuitas administrasi pendidikan.
- Terlaksananya pendidikan seuur hidup yang displiner dan berpedoman pada linieritas keilmuan.
Fungsi Administrasi Pendidikan
Berikut ini fungsi administrasi pendidikan diantaranya yaitu:
Perencanaan (Planning). Perencanaan dalam administrasi pendidikan mencakup apa saja yang akan dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.
Pengorganisasian (Organizing). Pengorganisasian merupakan kegiatan penyusunan dan pembentukan hubungan kerja antar individu. Maka, kesatuan usaha dalam upaya pencapaian maksud dan tujuan administrasi pendidikan bisa terwujud.
Kordinasi (Coordinating). Kordinasi adalah upaya yang dilakukan untuk menghindari terjadinya kesimpangsiuran dalam bertindak. Dengan kata lain, kordinasi adalah kegiatan yang membawa manusia, material, ide, teknik, dan tujuan ke dalam suatu hubungan yang harmonis dan juga produktif.
Komunikasi (Comunicating). Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan suatu program pendidikan. Aktivitas komunikasi tersebut meliputi penyebaran dan penyampaian gagasan dan maksud, baik secara tertulis maupun lisan.
Pengawasan (Supervision). Dalam pelaksanaan program pendidikan tentu harus disertai dengan adanya pengawasan, proses pengawasan program pendidikan harus dilakukan dengan teliti agar tujuan pendidikan bisa tercapai.
Kepegawaian (Staffing). Fungsi kepegawaian sudah berjalan mulai dari proses perencanaan dan pengorganisasian. Dalam hal ini, administrasi pendidikan mengupayakan agar yang dipilih untuk menduduki jabatan tertentu yaitu orang-orang yang memiliki kemampuan dan kapabilitas sesuai dengan jabatan yang diberikan.
Penganggaran (Budgeting). Budgeting adalah anggaran biaya yang direncanakan dan direalisasikan untuk pencapaian tujuan administrasi pendidikan.
Penilaian (Evaluating). Tujuan kegiatan evaluasi yaitu untuk meneliti dan mengetahui efektivitas pelaksanaan proses keseluruhan organisasi dalam upaya pencapaian hasil sesuai program yang ditetapkan dalam kaitannya untuk pencapaian tujuan pendidikan.
Menurut Dr. Uhar Suharsaputra, M.pd. dalam bukunya Administrasi pendidikan (2013) menyebutkan bahwa fungsi manajemen pendidikan sering menerapkan model siklus dari Deming yang isinya plan (merencanakan), do (melaksanakan), check (perbaikan), act (penindaklanjutan). Implikasinya dalam manajemen pendidikan diperlukan upaya untuk melakukan perbaikan terus-menerus, dan upaya ini merupakan prinsip dasar dari manajemen atau administrasi mutu termasuk manajemen mutu pendidikan yang sudah menjadi paradigma penting dalam membangun pendidikan belakangan ini.
Baca Juga : Manajemen
Tugas Administrasi Pendidikan
Adapun tugas administrasi pendidikan diantaranya yaitu:
- Berusaha agar pendidikan tampil secara formal dengan jalan merumuskan, menyelesaikan, menjabarkan dan menetapkan tujuan pendidikan yang akan dicapai sesuai dengan lembaga atau organisasi pendidikan yang bersangkutan secara formal.
- Menyebarluaskan dan berusaha menanamkan tujuan pendidikan kepada anggota lembaga, sehingga tujuan pendidikan tersebut menjadi kebutuhan dan pendorong kerja para anggota lembaga.
- Memilih, menyeleksi, menjabarkan dan menetapkan proses berupa tindakan, kegiatan, dan pola kerja yang diperhitungkan dan memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
- Mengawasi pelaksanaan proses pendidikan dan lainnya dengan memantau memeriksa dan mengendalikan setiap kegiatan dan tindakan pada setiap proses sistem. Upaya ini sering dikaitkan dengan pengawasan melekat ataupun pengendalian mutu dalam pendidikan.
- Menilai hasil yang sudah dicapai dan proses yang sedang atau sudah berlaku, mengupayakan agar informasi mengenai hasil dan proses itu menjadi umpan balik yang bisa memperbaiki proses dan hasil selanjutnya.
Prinsip Administrasi Pendidikan
Suatu administrasi pendidikan harus berpegang pada prinsip tertentu, sebagai pijakan dasar dan pedoman dalam bertindak. Adapu prinsip administrasi pendidikan diantaranya yaitu:
Prinsip Efisiensi
Seorang tenaga administrasi akan berhasil dalam tugasnya jika menggunakan semua sumber, tenaga, dana dan fasilitas yang ada secara efisien. Seorang administrator profesional harus mampu memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mengelola aktivitas pengadministrasian dan tindakan terbebani oleh biaya tinggi. Penghamburan biaya dan penghabisan waktu yang tidak menentu menunjukkan pengelolaan administrasi yang buruk, sehingga akan berdampak negatif dan merugikan kepentingan internal institusinya dan kepentingan eksternal yang dilayaninya.
Agar prinsip efisien terlaksana maka semua objek administrasi harus diorganisasikan dengan baik, sehingga penerapan prinsip efisiensi benar-benar relevan dengan tujuaannya. Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan kerja antar orang sehingga terwujud satu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Dalam pengorganisasian terdapat pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab secara rinci menurut bidang dan bagian, sehingga terciptanya adanya hubungan kerjasama yang harmonis dan lancar menuju pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan.
Baca Juga : Manajemen Kepegawaian
Prinsip Pengelolaan
Administrator merupakan manajer yang bekerja dengan langkah manajemen yang baik mulai dari merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengontrol. Dengan begitu, target yang dituju mudah dicapai dengan baik.
Perencanaan yang dilakukan berpihak pada visi dan misi yang jelas sehingga program-program yang dijadwalkan dibuat secara hierarkis atau sistematis dan mendahulukan sekala prioritas sebagaimana mengatur dan menjadwalkan program jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Program jangka pendek dilaksanakan sekaligus sebagai bagian awal dari program jangka menengah, sedangkan pelaksaan program jangka menengah dilaksanakan sebagai awal menuju program jangka panjang. Dengan demikian, semua pelaksaan program saling memengaruhi dan saling menunjang dalam mencapai target.
Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan
Administrator bertanggung jawab dan berpegang pada amanah untuk mengutamakan tugasnya. Pelaksanaan tugas tidak didasarkan pada pesan sponsor, tapi atas dasar sekala prioritas. Apabila prinsip ini dilanggar, prinsip efisiensi akan terabaikan bahkan hanya akan memboroskan biaya. Pelaksanaan yang diluar tanggung jawab administrator hanya akan kejalinan seluruh tugas administratif yang ujungnya tugas pengelolaan tidak terkontrol dengan baik dan benar.
Sebuah lembaga pendidikan memiliki visi dan misi tertentu yang darinya dibuat pola kerja terpadu berkaitan dengan tugas dan fungsi administratif pengelolaan bisa menjadi unsur yang sangat vital untuk mencapai tujuan visibilitas yang telah ditetapkan.
Prinsip Kepemimpinan Yang Efektif
Seorang pemimpin wajib mengembangkan hubungan baik dengan semua bawahannya atau cerdas merealisasikan human relationship. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak menyalahkan bawahan, melainkan mengingatkan dan menyarankan. Sebaliknya, bawahan yang baik tidak pernah menggugat dan gusar pada atasan, tapi meluruskan dan meluruskan sepanjang masih dalam konteks profesionalitas yang ada diatas aturan yang disepakati.
Dengan begitu, semua bekerja atas kesadaran penuh, ikhlas dan tidak merasa ditekan atau dipaksa. Kesadaran sangat berperan dalam pencapaian kesuksesan kepemimpinan dan sistem administrasi. Gaya kepemimpinan tepat jika administrator memperhitungkan taraf kematangan para anggota organisasi dan situasi yang ada. Apabila dalam organisasi sudah ada hubungan baik, namun kesadaran bekerja belum memadai, pemimpin yang berhasil harus mampu menimbulkan kesadaran untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya.
Prinsip Kerjasama
Pengembangan kerjasama dilakukan secara sinergis, profesional, proporsional. Administrator memahami jenis pekerjaan yang diembankan, mengerti apa ]yang dikerjakan sebagai tugas dan keahliannya. Untuk mencapai kinerja yang sinergis, dilakukan pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang disesuaikan dengan pengalaman, bakat, minat, pengetahuan dan kepribadian setiap orang yang diperlukan dalam menjalankan tugas tersebut.
Kerjasama dilakukan atas dasar profesionalitas yang tinggi, bukan kerjasama dalam arti kolusi, yang mengorbankan kepentingan mendasar dan mengambil manfaat yang bersifat kamuflase belaka. Sebagaimana kerjasama antara kepala sekolah dengan dewan sekolah dalam kaitannya dengan biaya oprasional sekolah dan penyaluranya.
Baca Juga : Akuntansi Biaya
Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
Berikut ini beberapa bidang penting yang termasuk di dalam ruang lingkup administrasi pendidikan, diantaranya yaitu:
Bidang Tata Usaha Sekolah
- Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
- Anggaran belanja keuangan sekolah
- Masalah kepegawaian dan personalia sekolah
- Keuangan dan pembukuan
- Korespondensi/surat menyurat
- Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisian buku induk, raport, dan sebagainya
Bidang Personalia Murid
- Organisasi murid
- Masalah kesehatan murid
- Evaluasi kemajuan murid
- Masalah kesejahteraan murid
- Bimbingan dan konseling untuk murid
Bidang Personalia Guru
- Pengangkatan dan penempatan guru
- Organisasi person guru
- Masalah kepegawaian
- Masalah kondisi dan evaluasi kemajuan guru
- Refreshing dan upgrading guru
Bidang Pengawasan (Supervisi)
- Upaya meningkatkan semangat guru dan pegawai tata usaha.
- Mengupayakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara guru, murid, dan pegawai tata usaha sekolah.
- Mengupayakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran.
- Upaya untuk meningkatkan mutu dan pengalaman guru.
Bidang Pelaksanaan dan Pembinaan Kurikulum
- Berpedoman dan menerapkan kurikulum sekolah, dalam upaya mencapai dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran.
- Melaksanakan organisasi kurikulum dan metode, sesuai dengan pembaharuan pendidikan dan lingkungan masyarakat.
Demikian pembahasan tentang administrasi pendidikan semoga bermanfaat.