Kalimat Majemuk Setara – Kalimat majemuk adalah jenis kalimat yang tersusun atas dua klausa atau lebih yang memiliki keterkaitan makna antara satu dengan lainnya. Dalam kalimat majemuk terdapat kata penghubung (konjungsi) yang berfungsi untuk menghubungkan dua klausa yang memiliki kedudukan sebagai induk kalimat dan anak kalimat.
Berdasarkan hubungan antar klausa, kalimat majemuk dibedakan menjadi empat jenis, yaitu kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, kalimat mejemuk ratapan, dan kalimat majemuk campuran. Berikut ini akan jelaskan tentang kalimat majemuk setara.
Pengertian Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah jenis kalimat majemuk yang terdiri dari klausa yang sederajat atau setara. Dalam kalimat majemuk setara tidak memiliki anak kalimat, dan ketika antar klausa 1 dan klausa 2 dipisahkan, kedua kalimat tersebut dapat berdiri sendiri menjadi sebuah kalimatm atau dapat dikatakan jika klausa tersebut bersifat koordinatif.
Ciri-ciri kalimat majemuk setara
Agar lebih mempermudah menentukan jenis kalimat majemuk, berikut ini beberapa ciri-ciri kalimat majemuk setara, antara lain:
- Antara klausa yang satu dan lainnya memiliki kedudukan yang sama.
- Antar klausa dapat berdiri sendiri menjadi suatu kalimat tersendiri atau memiliki hubungan koordinatif.
- Kalimat majemuk setara biasanya menggunakan konjungsi seperti : dan, sebelum, setelah, lalu, ketika, bahkan, kemudian, atau sedangkan.
Jenis Kalimat Majemuk Setara
Berikut ini beberapa bagian dari kalimat majemuk setara dan contohnya, antara lain:
Kalimat Majemuk Setara Sejalan
Kalimat majemuk setara sejalan terdiri dari beberapa kalimat yang bisa berdiri sendiri, yang bisa dihubungkan dengan konjungsi dan, sesudah itu, sebelum, ketika dan lainnya.
Contoh :
- Nya mengerjakan PR dan Tya membaca buku di ruang belajar.
- Dian pergi ke kota ketika pamannya datang dari desa.
- Aku merapikan tempat tidur sebelum ibu menyuruhnya.
- Diah membuat kue ketika ibunya sedang sakit.
Kalimat Majemuk Setara Berlawanan
Kalimat majemuk setara berlawanan terdiri dari beberapa kalimat yang dapat berdiri sendiri dengan situasi yang berlawanan. Dalam kalimat ini biasanya menggunakan konjungsi seperti, “tetapi, melainkan, namun, dll”.
Contoh :
- Zidan anak yang pintar namun Zidan sering bangun kesiangan.
- Adiknya terkenal karena kejujurannya tetapi kakanya terkenal karena ketidak jujurannya.
- Nya belajar di kamar sedangkan Tya belajar di ruang tamu
- Dian memiliki hobi bernyanyi sedangnya Diah memiliki hobi menari.
Kalimat Majemuk Setara Hubungan Sebab Akibat
Kalimat majemuk setara hubungan sebak akibat memiliki 2 kluasa yang saling berkaitan namun juga bisa berdiri sendiri membentuk kalimat yang sempurna, dimana salah satu klausa merupakan akibat dari klausa lainnya. Pada kalimat ini, biasana akan dihubungkan dengan konjungsi seperti, ” Karena, Akibatnya, Sehingga dan lain-lain”.
Contoh :
- Nya sangat rajin belajar sehingga wajar ia mendapatkan peringkat satu dikelasnya.
- Dian setiap malam sering begadang akibatnya ia sering bangun kesiangan.
- Hujan turun lebat tadi malah sehingga jalanan menjadi becek hari ini.
- Angin bertiup sangat kencang tadi malam, sehingga menyebabkan beberapa pohon tumbang.
Kalimat Majemuk Setara Berurutan
Kalimat majemuk jenis ini memiliki klausa yang saling berurutan, seperti klausa yang satu terjadi sesudah atau sebelum klausa yang lainnya. Kalimat majemuk ini menggunakan konjungsi seperti : “kemudian, lalu, setelah itu dan lain-lain.”
Contoh:
- Dya harus pergi ke toko terlebih dahulu, setelah itu ia harus berangkat kerja.
- Saya pergi main tadi pagi, setelah itu saya belajar di kamar.
- Ibu membeli udang dipasar kemudian memasaknya di dapur.
Kalimat Majemuk Setara Pemilihan
Kalimat majemuk jenis ini memiliki klausa yang merupakan pilihan yang harus dilaksanakan. Biasanya jenis kalimat ini dihubungan dengan konjungsi “atau”.
Contoh:
- Ibu akan memasak udang atau memasak ikan
- Belajar yang tekun atau kau tidak lulus dalam ujian.
- Alan pergi sendiri atau pergi dengan Tya.
Itulah penjelasan tentang Kalimat Majemuk Setara, Pengertian, Ciri-Ciri dan Jenisnya yang bisa dijadikan sebagai sumber literatur untuk anda. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda dalam dunia pendidikan, khususnya Bahasa Indonesia.