Pengertian Kecerdasan Moral – Apa yang dimaksud dengan kecerdasan moral? Agar lebih memahaminya, kita akan membahas tentang pengertian kecerdasan moral menurut ahli, aspek, komponen serta cara membangun dan mengembangkan kecerdasan moral secara lengkap.
Baca Juga : Pengertian Integritas Diri
Pengertian Kecerdasan Moral
Pengertian kecerdasan moral (moral quotient/moral intelligence) adalah kemampuan seseorang untuk membedakan benar dan salah berdasarkan keyakinan yang kuat akan etika dan menerapkannya dalam tindakan.
Definisi kecerdasan moral adalah kapasitas mental dalam menentukan dan memahami hal yang benar dan salah serta menerapkan nilai-nilai tujuan dan perilaku yang seharusnya sehingga individu memiliki keyakinan etika yang kuat, benar dan terhormat. Kecerdasan moral dibangun dari tujuh kebajikan utama seperti empati, rasa hormat, toleransi, hati nurani, kontrol diri, kebaikan hati dan keadilan.
Kecerdasan moral juga bisa diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki seseorang untuk membedakan antara hal yang benar dan yang salah dalam berfikir, berperilaku dan bertindak sesuai norma yang berlaku.
Istilah kecerdasan moral ini dikenalkan oleh seorang psikiater anak dan peneliti dari Harvard University bernama Robert Coles dalam bukunya berjudul The Moral Intelligence of Children: How to Raise a Moral Child pada tahun 1997. Menurut Coles konsep kecerdasan moral lebih tepat untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang sejauh mana kapasitas anak berfikir, merasakan dan berperilaku secara norma moral atau solid character.
Kecerdasan moral meliputi beberapa karakter utama seperti kemampuan untuk memahami penderitaan orang lain dan tidak berperilaku jahat, mampu mengendalikan emosi, mendengarkan terlebih dahulu sebelum bertindak, menerima dan menghargai perbedaan, mampu memiliki rasa empati, mampu memperjuangkan keadilan, dan menunjukkan kasih sayang serta rasa hormat terhadap orang lain.
Pengertian Kecerdasan Moral Menurut Para Ahli
Menurut Robert Coles (2003)
Pengertian kecerdasan moral adalah kecerdasan yang berkaitan dengan hubungan kepada sesama manusia dan alam semesta kecerdasan ini mengarahkan seseorang bertindak dengan baik, sehingga orang lain merasa tenang dan gembira kepadanya tanpa rasa sakit hati, iri hati, dendam, dengki dan angkuh.
Menurut Lennick dan Kiel (2005)
Pengertian kecerdasan moral adalah kapasitas mental untuk menentukan bagaimana prinsip universal manusia bisa diterapkan dalam nilai, tujuan dan perbuatan seseorang. Prinsip universal manusia tersebut terangkum dalam empat aspek kecerdasan moral yaitu: integritas, tanggung jawab, perasaan iba dan pemaaf.
Baca Juga : Pengertian Aktualisasi Diri
Menurut Michele Borba (2008)
Pengertian kecerdasan moral adalah kemampuan memahami hal yang benar dan yang salah, artinya memiliki keyakinan etika yang kuat dan bertindak berdasarkan keyakinan tersebut, sehingga orang bersikap benar dan terhormat.
Menurut Syahril (2010)
Pengertian kecerdasan moraladalah kapasitas mental untuk menentukan cara prinsip manusia yang seharusnya diterapkan pada nilai-nilai tujuan dan perilaku individu.
Aspek Kecerdasan Moral
Menurut Lennick dan Kiel (2005), ada empat aspek kecerdasan moral, diantaranya yaitu:
Integritas (Integrity)
Pada saat seseorang berbuat dengan integritas maka ia bisa menyelaraskan perilaku agar sesuai dengan prinsip universal manusia. Seseorang bisa melakukan hal yang menurutnya baik, perbuatannya tetap berada dijalur yang benar dengan didasarkan prinsip dan keyakinan yang dianutnya. Ciri atau karakteristik orang yang memiliki integritas diantaranya yaitu:
- Bertindak dengan konsisten pada prinsip, nilai dan keyakinan.
- Berkata yang sebenarnya atau jujur.
- Berpegang teguh pada kebenaran.
- Memenuhi janji.
Tanggung Jawab (Responsibility)
Seseorang bisa dikatakan memiliki tanggung jawab jika:
- Bertanggung jawab terhadap pilihan pribadi.
- Mengakui kesalahan dan kegagalan.
- Berkomitmen untuk melayani sesama.
Perasaan Iba (Compassion)
Perasaan iba merupakan sikap yang penting karena peduli terhadap sesama tidak hanya menunjukkan rasa hormat seseorang pada orang lain, tapi juga menjadikan orang lain juga menghormatinya dan peduli saat ia sedang membutuhkan. Seseorang dikatakan memiliki perasaan iba apabila peduli terhadap sesama secara aktif (actively caring about others). Hal ini berarti seseorang melakukan sesuatu yang secara aktif mendukung pilihan pribadi dari orang lain dan peduli dengan tujuan orang tersebut.
Pemaaf (Forgiveness)
Pemaaf merupakan prinsip penting karena tanpa toleransi pada kesalahan dan sikap kompromi, seseorang akan menjadi pribadi yang kaku, tidak fleksibel dan menimbulkan kesan buruk kepada sesama. Seseorang dikatakan pemaaf apabila:
Baca Juga : Pengertian Empati
- Menerima kesalahan diri sendiri. Menerima kesalahan diri sendiri bukan berarti mencari alasan atau pembenaran untuk kesalahan yang dilakukan, tapi seseorang harus menghentikan penilaian buruk terhadap diri sendiri yang akan mengganggu pikiran saat ia tidak puas dengan diri sendiri. Hal ini karena saat sibuk menyalahkan diri sendiri dengan frustrasi, kecemasan dan penyesalan, maka tidak ada ruang bagi mental seseorang untuk belajar dari kesalahan.
- Menerima kesalahan orang lain. Memaafkan orang lain bukan berarti bahwa seseorang membenarkan kesalahan orang lain juga bukan berarti ia mengubah cara pandang tentang keadilan. Pada saat seseorang memaafkan, ia membuat rasa marah dan kekecewaan menjauh. Tanpa memaafkan, kehidupan manusia tidak akan berjalan baik. Hubungan dekat dengan teman, keluarga dan rekan kerja tidak akan terjadi karena sikap memaafkan.
Komponen Kecerdasan Moral
Menurut Borba (2008), kecerdasan moral terbangun dari tujuh kebajikan utama seperti:
Empati
Empati adalah inti emosi moral yang membantu anak memahami perasaan orang lain. Kebajikan ini membuat anak menjadi peka terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain, mendorongnya menolong orang yang kesusahan atau kesakitan, serta menuntunnya untuk memperlakukan orang dengan kasih sayang. Emosi moral yang kuat mendorong anak bertindak benar karena ia bisa melihat kesusahan orang lain sehingga mencegahnya melakukan tindakan yang bisa melukai orang lain.
Kebaikan Hati
Kebaikan hati membantu anak mampu menunjukkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan dan perasaan orang lain. Dengan mengembangkan kebajikan ini, anak lebih belas kasih dan tidak terlalu memikirkan diri sendiri serta menyadari perbuatan baik sebagai tindakan yang benar, menunjukkan kepedulian, memberi bantuan kepada yang membutuhkan serta melindungi mereka yang kesulitan atau kesakitan.
Toleransi
Toleransi membuat anak mampu menghargai perbedaan kualitas dalam diri orang lain, membuka diri terhadap pandangan dan keyakinan baru dan menghargai orang lain tanpa membedakan suku, gender penampilan, budaya, kepercayaan, kemampuan atau orientasi seksual. Kebajikan ini membuat anak memperlakukan orang lain dengan baik dan penuh pengertian, menentang permusuhan, kekejaman, kefanatikan, serta menghargai orang berdasarkan karakter mereka.
Hati Nurani
Hati nurani adalah suara hati yang membantu anak memilih jalan yang benar daripada jalan yang salah serta tetap berada di jalur yang bermoral; membuat dirinya merasa bersalah saat menyimpang dari jalur yang semestinya. Kebajikan ini membentengi anak dari pengaruh buruk dan membuatnya mampu bertindak benar meeski tergoda untuk melakukan hal yang sebaliknya. Kebajikan ini merupakan pondasi bagi perkembangan sifat jujur, tanggung jawab, dan integritas yang tinggi.
Rasa Hormat
Rasa hormat mendorong anak bersikap baik dan menghormati orang lain. Kebajikan ini mengarahkan anak untuk memperlakukan orang lain sebagaimana ia ingin orang lain memperlakukan dirinya, sehingga mencegah anak bertindak kasar, tidak adil, dan bersikap memusuhi. Apabila anak terbiasa bersikap hormat terhadap orang lain, ia akan memperhatikan hak serta perasaan orang lain, akibatnya ia juga akan menghormati dirinya sendiri.
Baca Juga : Pengertian Potensi Diri
Keadilan
Keadilan menuntun anak untuk memperlakukan orang lain dengan baik, tidak memihak dan adil, sehingga ia mematuhi aturan mau bergiliran dan berbagi serta mendengarkan semua pihak secara terbuka sebelum memberi penilaian apapun. Karena kebajikan ini meningkatkan kepekaan moral anak, ia juga akan terdorong membela pihak yang diperlakukan secara tidak adil dan menuntut agar semua orang tanpa pandang suku, bangsa, budaya, status ekonomi, kemampuan, atau keyakinan diperlakukan setara.
Cara Membangun Kecerdasan Moral
Berikut cara membangun kecerdasn moral diantaranya yaitu:
- Mengembangkan sikap empati, yaitu dengan membentuk kesadaran dan kosakata emosional, meningkatkan kepekaan terhadap orang lain, dan mampu untuk memahami sesuatu dari sudut pandang orang lain.
- Menumbuhkan hati nurani, yaitu dengan membangun moral seseorang, memberikan ajaran kebaikan untuk memperkuat hati nurani, dan membantu seseorang untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
- Menumbuhkan pengendalian diri, yaitu dengan memprioritaskan mana yang dianggap benar, selalu berupaya untuk menjadi motivator bagi dirinya sendiri, dan berpikir matang sebelum mengambil keputusan.
- Mengembangkan sikap menghormati orang lain, yaitu dengan memberikan contoh akan menghormati orang lain dan memberikan pendidikan sopan santun.
- Memelihara kebaikan, yaitu dengan mengajarkan nilai dan makna kebaikan, mengembangkan sikap toleransi, serta mendorong seseorang untuk selalu melakukan kebaikan.
- Mengembangkan sikap toleransi, yaitu dengan menghormati hak dan kewajiban orang lain dengan menanamkan apresiasi terhadap keberagaman, dan tidak mudah memiliki prasangka akan hal tertentu.
- Mengembangkan keadilan, yaitu dengan mengembangkan sikap terbuka dan berperilaku secara seimbang, tanpa membedakan sesuatu.
Cara Mengembangkan Kecerdasan Moral
Kecerdasan moral bisa dikembangkan melalui pendidikan berbasis karakter. Hal tersebut didasarkan karena karakter merupakan cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat membuat keputusan dan siap mempertanggung jawabkan akibat keputusan yang dibuatnya.
Baca Juga : Pengertian Berpikir Kritis
Menurut Lickona (1991), pendidikan nilai/moral yang menghasilkan karakter, didalamnya terkandung tiga komponen karakter yang baik yaitu pengetahuan tentang moral (moral knowing), perasaan tentang moral (moral feeling) dan perbuatan moral (moral action)
Moral knowing merupakan pengetahuan mengenai kesadaran moral, pengetahuan nilai moral, pandangan ke depan, penalaran moral, pengambilan keputusan dan pengetahuan diri. Sedangkan moral feeling yang meliputi kata hati, rasa percaya diri, empati, cinta kebaikan, pengendalian diri dan kerendahan hati. Komponen terakhir yakni moral action adalah motif dorongan seseorang untuk berbuat baik, tampak pada aspek kompetensi, keinginan dan kebiasaan yang ditampilkannya.
Demikian artikel pembahasan tentang pengertian kecerdasan moral menurut ahli, aspek, komponen serta cara membangun dan mengembangkan kecerdasan moral secara lengkap. Semoga bermanfaat