Pengertian Adab : Faktor Yang Mempengaruhi, Jenis Adab Dalam Islam dan Contohnya Lengkap – Kalian mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah adab, apa yang dimaksud dengan adab? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian adab, faktor yang mempengaruhi, macam adab dalam Islam dan contohnya.
Baca Juga : Pengertian Moral
Pengertian Adab
Pengertian adab adalah norma atau aturan mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan agama, terutama Agama Islam. Norma mengenai adab ini digunakan dalam pergaulan antar manusia, antar tetangga, dan antar kaum. Pengertian orang beradab adalah orang yang mengetahui aturan tentang adab atau sopan santun yang ditentukan dalam agama Islam. Namun, dalam perkembangannya, kata beradab dan tidak beradab dikaitkan dari segi kesopanan secara umum dan tidak khusus digabungkan dalam agama Islam.
Secara bahasa, pengertian adab adalah sebuah akhlak mulia dalam bentuk tingkah laku, tabiat atau aturan yang didasarkan pada norma maupun agama. Adab berasal dari bahasa arab yang berarti pendidikan atau mendidik.
Menurut bahasa Yunani, adab berarti kebiasaan atau etika. Pada intinya, adab adalah sebuah perilaku yang menunjukkan kehalusan dan kebaikan budi pekerti; kesopanan; akhlak untuk mendidik diri sendiri agar menjadi orang yang paham aturan dan bertanggungjawab.
Manusia beradab akan menjadi pribadi yang adil sehingga patut dijadikan pemimpin. Selain itu, manusia beradab akan terus belajar dan memperbaiki diri untuk menyempurnakan akhlaknya.
Adab merupakan salah satu hal penting dalam menumbuhkan kecintaan kepada sang Pencipta maupun ke sesama manusia. Tak hanya itu, adab ini juga penting dalam mencegah manusia untuk berbuat buruk.
Baca Juga : Pengertian Etika
Faktor yang Mempengaruhi Adab
Berikut ini faktor yang mempengaruhi adab manusia, diantaranya yaitu:
Ajaran Agama
Pada dasarnya, agama merupakan pondasi dalam kehidupan sehari-hari dan juga bekal hidup kedepannya. Mereka yang mendapatkan pendidikan agama yang tepat akan mengetahui betapa pentingnya adab dalam kehidupan.
Mereka yang beriman akan patuh terhadap aturan agamanya dan cenderung takut melakukan perbuatan buruk sehingga lebih mudah menanamkan adab. Bahkan, manusia yang patuh terhadap hukum syara hidupnya akan lebih tenteram, damai dan bahagia.
Adat Istiadat
Adat istiadat merupakan salah satu hal yang memengaruhi sikap manusia dan nantinya bisa berpengaruh pada adab. Adat istiadat identik dengan sikap yang turun-temurun dan sudah dipertahankan sejak lama. Untuk itu, hal ini mempengaruhi kebiasaan manusia sehari-hari. Namun, pada beberapa kondisi adat ini tidak sesuai dengan hukum maupun ajaran agama. Mereka cenderung membenarkan apa yang menurut mereka benar, bukan kebenaran sesungguhnya. Maka, perlu memilah setiap adat istiadat yang ada dalam belajar menjadi manusia beradab.
Nafsu
Nafsu merupakan salah satu faktor pendorong manusia untuk mendapatkan sesuatu seperti makan, ambisi, hubungan biologis hingga kemewahan. Nafsu merupakan hal yang paling sering menjerumuskan manusia terutama jika tidak dikendalikan nurani ataupun berpegang teguh pada agama. Untuk memperbaiki adab, manusia harus selalu mempertahankan nafsu baik pada jiwanya. Selain itu, harus rajin menjalankan perintah dalam agama dan menjauhi larangannya.
Undang-Undang
Undang-undang merupakan aturan dasar dalam kehidupan bernegara. Aturan tersebut dibuat sebaik mungkin demi kemakmuran rakyatnya. Tidak adanya aturan undang-undang yang bersifat negatif. Untuk itu, manusia beradab tentu akan berperilaku sesuai dengan aturan undang-undang.
Baca Juga : Tindakan Sosial
Macam Macam Adab dalam Islam dan Contohnya
Berikut ini beberapa jenis jenis adab dalam islam beserta contohnya:
Adab Berpakaian
Adab berpakaian dalam islam, diantaranya yaitu:
- Harus memperhatikan syarat pakaian yang islami, seperti dapat menutupi aurat terutama wanita.
- Kenakan pakaian yang bersih dan rapi.
- Hendaklah mendahulukan anggota badan yang sebelah kanan, baru sebelah kiri.
- Tidak menyerupai pakaian wanita bagi laki-laki, atau pakaian laki-laki bagi wanita.
- Tidak menyerupai pakaian Pendeta Yahudi atau Nasrani atau melambangkan pakaian kebesaran agama lain.
- Tidak terlalu ketat dan transparan, sehingga terkesan ingin memperlihatkan lekuk tubuhnya atau mempertontonkan kelembutan kulitnya.
- Tidak terlalu berlebihan atau sengaja melebihkan lebar kainnya, sehingga terkesan berat dan rikuh menggunakannya, selain itu bisa mengurangi nilai kepantasan dan keindahan pemakainya.
- Sebelum mengenakan pakaian, hendaklah berdoa.
Adab Berpakaian
Adab berhias dalam islam, diantaranya yaitu:
- Memakai perhiasan atau alat-alat untuk berhias yang halal dan tidak mengandung efek ketergantungan.
- Menggunakan alat atau barang hias sesuai kebutuhan dan kepantasan dan tidak berlebihan.
- Mendahulukan anggota tubuh sebelah kanan lalu sebelah kiri.
- Berhias untuk tujuan ibadah atau kebaikan, seperti untuk melaksanakan salat, mengaji, belajar, menyambut suami tercinta, dan sebagainya.
- Membaca basmalah sebelum memulai berhias, agar mendapatkan berkah dan pahala.
- Membaca doa setiap kali menghadap cermin untuk berhias.
Baca Juga : Pengendalian Sosial
Adab Bepergian
Adab bepergian dalam islam, diantaranya yaitu:
- Mengucapkan salam ketika hendak meninggalkan rumah, agar Allah memberikan keselamatan baik bagi yang pergi maupun yang ditinggalkan.
- Menulis wasiat atau pesan jika ada hal yang dianggap penting dan jika berpergian menuju tempat yang sangat jauh dan memakan waktu lama.
- Saling memaafkan satu sama lain, sehingga tidak ada beban bagi yang hendak pergi maupun yang ditinggalkan
- Membaca doa sebelum meninggalkan atau keluar rumah.
- Berniat sengaja berpergian untuk bekerja atau belajar demi mencari ridho SWT.
Adab Bertamu
Adab bertamu dalam islam, diantaranya yaitu:
- Sebelum memasuki rumah seseorang, maka kita harus meminta izin terlebih dahulu dengan mengucapkan salam, jika tuan rumah mempersilahkan kita masuk, barulah kita masuk ke rumahnya dengan sopan.
- Sebagai tamu, jika kita tidak mendapati tuan rumah, atau merasa tidak diterima tuan rumah karena satu dan lain hal maka segera tinggalkan rumah itu, tapi jangan sampai memperlihatkan kekecewaan terhadap perlakuan tuan rumah yang tidak berbudi baik tersebut.
- Jika sudah diterima dengan baik, janganlah berbuat seenaknya di rumah orang, meskipun sudah dikatakan oleh tuan rumah, anggaplah sebagai rumah sendiri. Itu adalah hak dan kewajiban dia sebagai tuan rumah, sedangkan kemu mempunyai hak dan kewajiban tersendiri sebagai tamu.
- Menjadi tamu dirumah teman dekat harus tetap menjaga kesopanan. Jangan melihat-lihat semua benda yang ada dirumah itu, kecuali benar-benar dipersilahkan oleh tuan rumah
- Jika kita dihidangkan makanan dan minuman maka cicipi makanan dan minuman tersebut setelah kita dipersilahkan oleh tuan rumah untuk dicicipi, seandainya makanan dan minuman itu tidak sesuai dengan selera kita maka jangan ditampakkan bahwa kita tidak suka, tapi cicipilah sekedarnya saja.
- Jika dirasa sudah sudah cukup keperluannya maka dengan sikap yang agak berat kita berpamitan, untuk pulang. Tidak lupa sampaikan penghargaan yang atas sambutannya dengan harapan kita akan menanti kedatangannya di rumah kita, dan bisa bertemu kembali di lain waktu.
Baca Juga : Pranata Sosial
Demikian pembahasan tentang pengertian adab, faktor yang mempengaruhi, macam adab dalam Islam dan contohnya. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.