Pengertian, Ciri-Ciri, Contoh, Kelebihan dan Kekurangan Pasar Tradisional – Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar. Bangunan pasar tradisional biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Barang yang dijual di pasar tradisional umumnya kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan; buah; sayur-sayuran; telur; daging; kain; pakaian; barang elektronik; jasa dan lain-lain. Selain itu, ada juga yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya.
Dalam kegiatan pasar tradisional, pemerintah berperan sebagai pengontrol kegiatan pasar tanpa terlibat langsung dalam kegiatan ekonomi yang terjadi atau hanya terlibat melalui lembaganya yang juga dikelola masyarakat seperti BUMN dan lain sebagainya.
Pengertian Pasar Tradisional Menurut Para Ahli
Gallion (1986)
Menurut Gallion, Pasar tradisional adalah bentuk paling awal dari pasar yang terdiri dari deretan stan atau kios yang berada di ruang terbuka dan pada umumnya terletak disepanjang jalan utama dekat pemukiman penduduk. Sejak dahulu para pedagang dan petani sudah banyak melakukan pertukaran hasil pertanian meterka di tempat tersebut.
Peraturan Presiden No. 112 Tahun 2007
Menurut Peraturan Presiden No. 112 Tahun 2007, Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMD dan pihak swasta yang tempat usahanya berupa kios, toko, tenda dan los yang dimiliki dan dikelola oleh pedagang kecil , menengah, koperasi atau swadaya masyarakat yang proses jual belinya dilakukan lewat proses tawar menawar.
Sadillah dkk (2011)
Menurut Sadillah dkk, pasar tradisional adalah sebuah tempat terbuka yang terjadi proses transaksi jual beli dengan proses tawar menawar. Di pasar tradisional ini para pengunjungnya tidak selalu menjadi pembeli karena dia juga bisa menjadi penjual. Pasar tradisional bisa digolongkan ke dalam 3 bentuk yaitu pasar khusus, pasar terbuka dan pasar harian.
Ciri-Ciri Pasar Tradisional
Ciri ciri atau karakteristik pasar tradisional, diantaranya yaitu:
- Barang dan jasa yang diperdagangkan berupa hasil kekayaan alam dan tenaga fisik.
- Pemerintah tidak ikut campur secara langsung dalam pasar dan hanya bertugas untuk menjaga ketertiban umum.
- Produksi dilakukan oleh rumah tangga dan disesuaikan dengan kebutuhan serta kemampuannya.
- Adanya tawar menawar terhadap harga barang.
- Rasa tolong menolong dan kekeluargaan sangat tampak dan kehidupan masyarakatnya.
- Teknik produksi dipelajari secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
- Terikat dengan budaya dan tradisi dalam masyarakat.
- Tidak ada monopoli oleh satu produsen tertentu.
- Produsen baru bisa masuk dengan mudah ke pasar.
- Pelayanan dan harga merupakan hal yang paling mempengaruhi penjualan, promosi dan inovasi tidak terlalu berpengaruh.
Contoh Pasar Tradisional
Jenis pasar tradisional ini masih banyak di temukan di Indonesia, contoh pasar tradisional di indonesia, diantaranya Pasar Beringharjo di Yogyakarta, Pasar Klewer di Solo, Pasar Johar di Semarang dan lain sebagainya.
Kelebihan dan Kekurangan Pasar Tradisional
Kelebihan Pasar Tradisional, diantaranya yaitu:
- Tidak ada kesenjangan ekonomi antar pelaku ekonomi dalam pasar.
- Tidak ada monopoli dalam pasar.
- Kegiatan ekonomi dalam pasar didasarkan atas kejujuran.
- Kekeluargaan yang kuat dalam masyarakat.
- Pemerintah tidak bisa masuk dan ikut campur secara langsung dalam pasar.
- Produsen baru bisa masuk ke pasar dengan mudah.
- Terjadinya transaksi tawar menawar antara pedagang dan Pembeli.
- Terjadinya transaksi secara langsung dengan pedagang.
- Makanan dan minuman yang dijual biasanya tidak mengandung bahan pengawet.
Kekurangan Pasar Tradisional, diantaranya yaitu:
- Pertumbuhan ekonomi cenderung lambat.
- Kualitas barang sulit untuk meningkat dan motivasi masyarakat untuk maju kurang, karena inovasi dan promosi tidak terlalu berpengaruh.
- Barang dan jasa yang ditawarkan terbatas karena sangat bergantung pada hasil kekayaan alam.
- Tidak ada standar baku dalam pengukuran nilai suatu barang.
- Perubahan dianggap tabu karena sangat terikat dengan budaya.
- Biasanya tempatnya kotor dan becek.
- Pengemasan barangnya kurang baik.
- Beberapa makanan dan barang-barangnya berkualitas kurang baik.
- Barang-barang yang tersedia kurang lengkap.
Itulah artikel tentang Pasar Tradisional : Pengertian, Ciri-Ciri, Contoh, Kelebihan dan Kekurangan Pasar Tradisional Lengkap . Semoga bermanfaat.