Pengertian, Ciri-ciri dan Kategori Frasa – Dalam sebuah kalimat tersusun atas beberapa satuan, yang terdiri satu kata atau lebih. Satuan pembentuk kalimat tersebut menempati fungsi tertentu. Fungsi tersebut yaitu Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), Pelengkap (Pel.), dan Keterangan (Ket.). Fungsi tersebut boleh ada atau tidak dalam suatu kalimat, namun fungsi yang harus ada yaitu subjek dan predikat. Fungsi dalam kalimat terdiri atas kata, frasa dan klausa. Berikut akan dibahas tentang frasa.
Pengertian Frasa
Frasa adalah satuan yang terdiri dari dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi kalimat. Karena tidak memiliki predikat, frasa tidak bisa membentuk kalimat sempurna.
Menurut Ramlan (2001), frasa adalah satuan gramatik yang terdiri atas satu kata atau lebih dan tidak melampaui batas fungsi atau jabatan. Sedangkan menurut Chaer, frasa adalah satuan yang terdiri dari dua atau lebih yang membentuk atau menduduki satu fungsi kalimat (subjek / predikat / objek / keterangan / pelengkap) dan juga bersifat nonprediktif.
Contoh Frasa:
Mahasiswa tahun pertama sedang kuliah di ruang kelas 10C
Pada kalimat diatas ditemukan 3 frasa, yaitu:
- ‘Mahasiswa tahun pertama’ merupakan frasa sebagai subjek
- ‘sedang kuliah’ merupakan frasa sebagai predikat
- ‘di ruang kelas 10C’ merupakan frasa keterangan tempat.
Dari contoh kalimat diatas dapat disimpulkan jika frasa adalah gabungan beberapa kata yang tidak memiliki predikat sehingga tidak dapat membentuk kalimat sempurna.
Ciri-Ciri Frasa
- Dalam pembentukannya frasa terbentuk dari dua kata atau lebih
- Frasa menduduki fungsi gramatikal dalam kalimat
- Frasa mengandung satu kesatuan makna gramatikal
- Frasa bersifat non-predikatif
Kategori Frasa
Dalam frasa, terbagi menjadi 3 bentuk yaitu berdasarkan jenis, fungsi dan kesatuan makna yang terkandung dalam unsur pembentuknya, antara lain:
Jenis Frasa
Frasa berdasarkan jenisnya dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain:
Frasa verbal : frasa yang dalam unsur pembentuknya memiliki inti kata kerja yang juga bisa berfungsi sebagai pengganti kedudukan kata kerja dalam kalimatnya. Contoh: Akan pergi, Tidak berenang, Sedang menari, Baru pergi, dll.
Frasa nomina : frasa yang dalam unsur pembentuknya memiliki inti kata benda yang juga berfungsi sebagai pengganti kata benda. Contoh : Rumah beton, Sepatu kain, Lemari kayu, buku tulis, dll.
Frasa ajektiva : frasa yang dalam unsur pembentuknya memiliki inti kata sifat. Contoh : cukup baik, lumayan cepat, murah sekali, hebat sekali, dll.
Frasa preposisional : frasa yang dalam unsur pembentuknya memiliki kata depan. Contoh : Oleh Diah, Dari tadi, Ke Lampung, Di Ladang, dll.
Frasa adverbial :frasa yang dalam unsur pembentuknya memiliki keterangan kata sifat. Contoh : Agak kuat, Lebih pandai, Agak besar, Sangat baik, Dengan heran dll.
Frasa pronominal : frasa yang didalamnya dibentuk dengan kata ganti. Contoh : Saya dan anda, kalian semua, saya dan dia, putra dan putri, mereka semua, dll.
Frasa Numeralia : frasa yang kelompok kata didalamnya dibentuk dengan kata bilangan. Contooh : Satu lusin, Dua atau tiga sapi, Empat puluh ekor ayam, dll.
Frasa interogativ koordinatif : frasa yang kelompok didalamnya yang intinya berada pada tanda tanya. Contoh : apa atau siapa, mengapa atau bagaimana.
Frasa demonstrativ koordinatif : frasa yang kelompok kata didalamnya dibentuk berdasarkan dua kata yang tidak saling menerangkan. Contoh : Di sana atau di sini , Kemari atau kesana.
Fungsi Frasa
Berdasarkan fungsinya, frasa dibedakan menjadi 2 bentuk,yaitu frasa endosentris dan frasa eksosentris.
Frasa endosentris, yaitu frasa yang salah satu unsur atau kedua kata didalamnya termasuk kedalam unsur pusat. Contoh : Anak kerbau, sapi putih, tujuh anak, belum mulai.
Frasa endostetris dibagi menjadi 3 bentuk yaitu frasa atribut, frasa apositif, dan frasa koordinatif.
Frasa eksosentris, yaitu frasa yang salah satu unsur kata didalamnya menggunakan kata tugas, contoh : Di kecamatan, pada malam, kepada teman.
Makna Frasa
Berdasarkan makna yang dimiliki unsur-unsur pembentuknya, frasa dibagi menjadi 3 bentuk yaitu frasa biasa, frasa idiomatik, dan frasa ambigu.
Frasa biasa, yaitu frasa yang hasil pembentukannya memiliki makna yang sebenarnya (denotasi). Contoh : Ibu membeli baju putih, ani membeli sayur sawi, kursi biru itu milik ayah.
Frasa idiomatik, yaitu frasa yang hasil pembentukannya menimbulkan makna baru atau makna bukan sebenarnya. Contoh : Orang tua saya berangkat ke luar negeri.
Frasa ambigu, yaitu frasa yang memiliki makna lebih dari satu dalam penggunaan kalimat. Contoh: tangan panjang, buah tangan, tangan kanan.
Itulah penjelasan tentang Pengertian, Ciri-ciri, Kategori Frasa dan Contohnya yang bisa dijadikan sebagai sumber literatur untuk anda. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda dalam dunia pendidikan, khususnya Bahasa Indonesia.