Pengertian Cerpen (Cerita Pendek) – Cerpen atau cerita pendek adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.
Pengertian cerpen adalah sebuah bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen biasanya tidak lebih dari 10.000 kata atau kurang dari 10 halaman. Dibandingkan dengan novel cerpen cenderung lebih kurang kompleks. Biasanya cerpen memusatkan perhatian pada satu kejadian dan biasanya hanya memiliki 1 plot, setting tunggal,jangka waktunya singkat, serta jumlah tokohnya terbatas.
Pengertian Cerpen Menurut Para Ahli
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI, Cerpen berasal dari dua kata yaitu cerita yang mengandung arti tuturan mengenai bagaimana sesuatu hal terjadi dan relatif pendek berarti kisah yang diceritakan pendek atau tidak lebih dari 10.000 kata yang memberikan sebuah kesan dominan serta memusatkan hanya pada satu tokoh saja dalam cerita pendek tersebut.
Nugroho Notosusanto
Menurut Nugroho Notosusanto, Cerpen atau cerita pendek adalah sebuah cerita yang panjang ceritanya berkisar 5000 kata atau perkiraan hanya 17 halaman kuarto dengan spasi rangkap serta terpusat pada dirinya sendiri.
Sumardjo dan Saini
Menurut Sumardjo dan Saini, Cerpen adalah cerita fiktif atau tidak benar-benar terjadi, tetapi bisa saja terjadi kapanpun serta dimanapun yang mana ceritanya relatif pendek dan singkat.
Hendy
Menurut Hendy, Cerpen adalah suatu karangan yang berkisah pendek yang mengandung kisahan tunggal.
Aoh. K.H
Menurut Aoh. K.H, Cerpen adalah salah satu karangan fiksi yang biasa disebut juga dengan kisahan prosa pendek.
H. B. Jassin
Menurut H. B. Jassin, Cerpen adalah sebuah cerita yang singkat yang harus memiliki bagian terpenting yakni perkenalan, pertikaian, serta penyelesaian.
J.S. Badudu
Menurut J.S. Badudu, Cerpen adalah cerita yang hanya menjurus serta terfokus pada satu peristiwa saja.
Ciri-Ciri Cerpen
Adapun ciri-ciri atau karakteristik cerpen diantaranya yaitu:
- Jumlah kata kurang dari 10.000 kata.
- Habis dibaca sekali duduk.
- Lebih singkat dari pada novel.
- Berisi tentang cerita sehari-hari.
- Penokohannya sederhana.
- Bersifat fiktif.
- Hanya punya 1 alur.
- Penggunaan kata kata yang mudah dipahami.
- Hanya mengangkat beberapa peristiwa dalam hidup tidak seluruhnya.
Jenis-Jenis Cerpen
Berdasarkan jumlah katanya, cerpen dibagi menjadi 3 yaitu:
Cerpen mini (flash), yaitu cerpen dengan jumlah kata antara 750-1.000 kata.
Cerpen yang ideal, yaitu cerpen dengan jumlah kata antara 3.000-4000 kata.
Cerpen panjang, yaitu cerpen yang jumlah kata 4000-10.000 kata.
Berdasarkan teknik pengarangannya cerpen dibagi menjadi 2 yaitu
Cerpen sempurna (well made short-story), yaitu teknik penulisan cerpen oleh pengarang dimana cerpen yang ditulis hanya terfokus pada satu tema dan memiliki plot yang sangat jelas, serta ending atau penyelesaiannya mudah dipahami. Pada umumnya, jenis cerpen ini bersifat konvensional dan berdasar pada realitas (fakta).
Cerpen tak utuh (slice of life short-story), yaitu teknik penulisan cerpen dimana pengarang menulis cerpen dengan tidak terfokus pada satu tema atau berpencar, susunan plot atau alurnya tidak tertata, serta endingnya mengambang. Pada umumnya, jenis cerpen jenis ini bersifat kontemporer dan ceritanya ditulis berdasarkan gagasan atau ide yang orisinil.
Unsur-Unsur Cerpen
Cerpen memiliki 2 unsur yakni unsur Intrinsik dan unsur Ekstrinsik:
Unsur Intrinsik Cerpen
Unsur instrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur-unsur instrinsik cerpen diantaranya yaitu:
Tema, yaitu gagasan atau ide pokok suatu cerita.
Latar(setting). Ada 3 latar dalam cerpen yaitu latar tempat atau dimana cerita itu terjadi, latar waktu atau kapan cerita itu terjadi,serta alur suasana atau bagaimana keadaan dalam cerita tersebut.
Alur (plot), yaitu rangkaian atau susunan jalan cerita. Alur dibagi menjadi 3 yaitu alur maju, alur mundur serta alur campuran.
- Alur maju adalah susunan peristiwa yang urutannya sesuai dengan waktu kejadian atau cerita yang bergerak maju.
- Alur mundur adalah susunan peristiwa yang urutannya tidak sesuai dengan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur atau flashback.
- Alur campuran adalah rangkaian cerita yang merupakan gabungan antara alur maju dan alur mundur.
Ada beberapa tahap alur diantaranya yaitu:
- Pengantar. Pada bagian ini cerita mulai dilukiskan mulai waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita.
- Penampilan masalah. Pada bagian ini mulai menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.
- Puncak ketegangan/klimaks : pada bagian ini masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak.
- Ketegangan menurun/antiklimaks : pada bagian ini masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
- Penyelesaian/resolusi : pada bagian ini masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
Perwatakan. Dalam menggambarkan watak atau karakter seorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu:
- Dialog tokoh
- Penjelasan tokoh
- Penggambaran fisik tokoh
Tokoh, yaitu orang yang diceritakan dalam cerita. Terdapat 3 pembagian tokoh, diantaranya yaitu :
- Tokoh Protagonis, yaitu tokoh utama pada cerita
- Tokoh Antagonis, yaitu tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama
- Tokoh Tritagonis, yaitu penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan
Penokohan, yaitu cara pengarang untuk memberikan sifat pada tokoh dalam cerita bisa dari ucapan,perilaku, pandangan tokoh pada suatu hal, serta pikiran tokoh. Ada 2 metode dalam menentukan penokohan yaitu:
- Metode analitik adalah suatu metode penokohan dengan cara memaparkan atau menyebutkan sifat tokoh secara langsung, seperti seperti: pemberani, penakut, pemalu, keras kepala, dan sebagainya.
- Metode dramatik adalah suatu metode penokohan dengan cara memaparkannya secara tidak langsung, yaitu dapat dengan cara : penggambaran fisik (Misalnya cara berpakaian, postur tubuh, dan sebagainya), penggambaran dengan melalui sebuah percakapan atau dialog, reaksi dari tokoh lain (dapat berupa pendapat, sikat, pandangan, dan sebagainya).
Nilai (amanat), yaitu pesan atau nasihat yang disampaikan pengarang melalui cerita.
Unsur Ekstrinsik Cerpen
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, namun secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik cerpen meliputi:
- Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi).
- Latar belakang kehidupan pengarang.
- Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan.
Demikian artikel tentang “Cerpen : Pengertian, Ciri, Jenis dan Unsur-Unsur Dalam Cerpen (Cerita Pendek) Lengkap“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya.