Kerongkongan (Esofagus) – Esofagus atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui esofagus dengan menggunakan proses peristaltik.
Kerongkongan (esofagus) adalah salah satu bagian organ pencernaan yang terletak setelah faring, sebelum lambung dan juga berlekatan dengan trakea. Esofagus merupakan organ pencernaan berbentuk tabung berotot yang berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke lambung. Esofagus mendorong makanan dengan gerakan hasil kontraksi otot yang disebut dengan gerakan peristaltik.
Panjang kerongkongan (esofagus) pada orang dewasa yaitu sekitar 23-25 cm dengan lebar sekitar 2 cm.
Menelan merupakan proses membawa makanan dari mulut ke lambung dengan kombinasi gerakan otot dan refleks dari 3 (tiga) organ sistem pencernaan termasuk kerongkongan (esofagus). Terdapat 3 fase atau tahap menelan pada manusia, diantaranya yaitu:
- Fase Oral, yaitu fase dimana makanan yang dikunyah dalam mulut akan didorong ke bagian belakang faring dengan gerakan otot lidah.
- Fase Faringeal, yaitu fase dimana makanan masuk merangsang uvula untuk menutup rongga hidung dan epiglotis akan menutup saluran pernapasan agar makanan tidak masuk ke faring bagian bawah dan menuju esofagus.
- Fase Esofagus, yaitu fase dimana masuknya makanan merangsang terjadinya gerakan peristaltik esofagus yang akan membawa makanan menuju sfingter lambung dan memasuki lambung. Setelah itu, makanan akan dicerna dan disimpan sementara dalam lambung.
Fungsi Kerongkongan (Esofagus)
Fungsi utama esofagus yaitu untuk membawa makanan, cairan dan air liur dari mulut menuju hati. Di esofagus terjadi proses penggulungan makanan dengan memanfaatkan gerak peristaltik. Lebih lengkapnya, fungsi kerongkongan diantaranya yaitu:
- Menyalurkan Makanan Dari Mulut Ke Lambung
- Menghasilkan Gerak Peristaltik
- Mencegah Laju Isi Dan Cairan Lambung
Struktur Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan atau esofagus tersusun oleh 4 (empat) lapis dinding, yaitu:
Lapisan Serosa
Lapisan ini merupakan lapisan terluar esofagus yang terdiri dari pembuluh darah, limfe dan saraf. Lapisan serosa pada esofagus berupa jaringan ikat. Lapisan serosa memiliki rongga kecil tempat keluarnya cairan serosa yang berfungsi sebagai pelumas gerakan otot.
Lapisan Otot
Lapisan otot pada esofagus merupakan lapisan otot polos yang bekerja tanpa disadari. Ada 2 (dua) jenis serabut otot, yaitu serabut otot longitudinal (memanjang) dan serabut otot sirkuler (melingkar). Kombinasi dari kontraksi kedua jenis otot ini akan menghasilkan gerakan peristaltik usus yang berfungsi memecah makanan dan membawanya ke organ pencernaan selanjutnya.
Lapisan Submukosa
Lapisan ini merupakan lapisan jaringan ikat longgar yang berisi pembuluh darah, limfe, saraf dan kelenjar lendir. Pembuluh darah di lapisan submukosa esofagus berperan penting dalam mengedarkan makanan yang diserap.
Lapisan Mukosa
Lapisan ini tersusun atas sel epitel berlapis gepeng bertingkat dan jaringan ikat tipis. Lapisan mukosa memiliki sel goblet yang dapat menghasilkan lendir. Dalam keadaan normal, esofagus tidak tahan terhadap asam lambung yang bersifat asam sehingga akan terasa seperti nyeri atau terbakar saat terjadi kelainan naiknya asam lambung ke mukosa esofagus.
Bagian-Bagian Kerongkongan (Esofagus)
Secara histologi, struktur jaringan esofagus dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu:
- Bagian Superior (1/3 atas Esofagus), sebagian besar otot penyusun esofagus pada bagian ini yaitu otot rangka, dimana otot ini bekerja secara sadar/bisa dikendalikan.
- Bagian Tengah (2/3 tengah esofagus), bagian ini terdiri atas otot campuran dari otot rangka dan otot halus.
- Bagian Inferior (3/3 bawah esofagus), bagian ini tersusun atas otot halus yang bekerja tanpa kita sadari atau tidak dapat dikendalikan.
Demikian artikel tentang “Kerongkongan : Pengertian, Fungsi, Struktur dan Bagian-Bagian Kerongkongan (Esofagus) Lengkap“, semoga bermanfaat.