Pengertian Klausa : Ciri, Unsur, Jenis dan Contoh Klausa Lengkap – Dalam bahasa Indonesia, kalian mungkin pernah mendengar istilah klausa. Apa yang dimaksud dengan klausa? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian klausa menurut para ahli, ciri, unsur, jenis dan contohnya secara lengkap.
Pengertian Klausa
Pengertian klausa dalam tata bahasa adalah kelompok kata yang terdiri dari subjek dan predikat. Klausa adalah satuan dalam bahasa yang terdiri dari beberapa kata, setidaknya terdiri dari subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat.
Baca Juga : Pengertian Sintaksis
Klausa dikatakan berpotensi menjadi kalimat karena sekilas terlihat sama dengan kalimat. Perbedaan keduanya, hanya ada pada ketiadaan intonasi dan tanda baca pada klausa. Secara teori, unsur atau inti klausa adalah Subjek (S) dan Predikat (P), namun dalam prakteknya, unsur subjek sering dihilangkan sehingga tidak tertulis, tapi tetap bisa ditemukan secara eksplisit.
Definisi klausa adalah sekumpulan kata yang terdiri dari subjek dan predikat walau dalam beberapa bahasa dan beberapa jenis klausa, subjek dari klausa mungkin tidak tampak secara eksplisit dan hal ini khususnya umum dalam bahasa bersubyek nol.
Pengertian Klausa Menurut Para Ahli
Kridalaksana
Menurut Kridalaksana, Klausa merupakan satuan gramatikal yang berupa gabungan kata, minimal terdiri dari subjek dan predikat serta berpotensi menjadi kalimat.
Ramlan
Menurut Ramlan, Klausa adalah satuan gramatik yang terdiri atas S, P, (O), (Pel), dan (K).
H. Alwi
Menurut H. Alwi, Klausa adalah satuan sintaksis yang terdiri atas dua kata atau lebih dan mengandung unsur predikasi.
Chaer (2009:150)
Menurut Chaer, Klausa adalah satuan sintaksis yang bersifat predikatif. Artinya, didalam satuan atau konstruksi itu terdapat sebuah predikat, bila dalam satuan itu tidak terdapat predikat, maka satuan itu bukan sebuah klausa.
Baca Juga : Pengertian Konjungsi
Zaenal Arifin & Junaiyah (2009:34)
Menurut Zaenal Arifin & Junaiyah, Klausa adalah satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang sekurang-kurang terdiri atas subjek dan predikat. Klausa atau gabungan kata itu berpotensi menjadi kalimat
Arifin (2008:34)
Menurut Arifin, Klausa adalah satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat. Klausa atau gabungan kata itu berpotensi menjadi kalimat.
Ciri Ciri Klausa
Berikut ini ciri atau karakteristik klausa diantaranya yaitu:
- Memiliki subjek baik secara tertulis atau tidak tertulis.
- Memiliki predikat
- Tidak memiliki intonasi akhir dan tanda baca (jika ditambahkan unsur ini, maka klausa akan menjadi kalimat).
Unsur Unsur Klausa
Secara umum, unsur-unsur klausa dibedakan menjadi unsur inti dan unsur bukan inti. Yang tergolong unsur inti klausa adalah S dan P, sedangkan yang tergolong unsur bukan inti adalah O, Pel, dan K.
Subjek dan Predikat
Subjek adalah bagian klausa yang berwujud nomina atau frase nominal yang menandai apa yang dinyatakan oleh pembicara. Predikat adalah bagian klausa yang menandai apa yang dinyatakan oleh pembicara tentang subjek. Subjek bisa dalam bentuk nomina, verba, ajektiva, numeralia, pronominal atau frase preposisional.
Subjek dan predikat dibedakan menurut hal-hal berikut :
Urutan
Dalam klausa subjek mendahului predikat.
Ciri morfologi
Predikat (yang terletak dibelakang subjek) sering ditandai oleh afiks seperti me- dan ber- (dalam hal predikat verbal)
Baca Juga : Pengertian Frasa
Ketakrifan leksem
Subjek diisi oleh leksem yang takrif, sedangkan predikat (terutama predikat nominal) oleh leksem tidak takrif.
Contoh : Ade Rai binaragawan
Ade Rai sebagai subjek dan binaragawan sebagai predikat. Memperhatikan urutannya S terletak di depan P, atau S mendahului P. Subjek klausan di atas yaitu Ade Rai termasuk leksem yang takrif. Sebaliknya apabila dibalik menjadi Binaragawan Ade Rai, ini bukanlah klausa. Kata Binaragawan bukan nomina takrif, dan agar menduduki fungsi S, kata Binaragawan harus diikuti demonstrativa itu, sehingga menjadi Binaragawan itu Ade Rai.
Objek
Objek adalah bagian klausa yang berwujud nomina atau frasa nomina yang melengkapi verba transitif. Objek dikenai perbuatan yang disebutkan dalam predikat verbal. Objek bisa dibagi menjdi objek langsung dan tidak langsung.
Objek langsung adalah objek yang langsung dikenai perbuatan yang disebut dalam predikat verbal, sedangkan objek tak langsung adalah objek yang menjadi penerimaan atau yang diuntungkan oleh perbuatan yang terdapat dalam predikat verbal.
Contoh objek langsung:
- Ibu sedang menanak nasi
- Kakak membawa minuman
Nasi pada contoh diatas merupakan objek bagi verba menanak dan minuman menjadi objek bagi verba membawa
Contoh objek tak langsung:
- Ibu sedang menanakkan nasi untuk kita semua
- Kakak membawakan minuman untuk ayah
Kata semua objek tak langsung bagi verba menanakkan, sedangkan untuk ayah objek tak langsung bagi verba membawakan.
Pelengkap
Klausa pelengkap adalah klausa yang berdiri atas nomina, frasa nominal, ajektiva, atau frasa adjektival yang merupakan bagian dari predikat verbal, seperti:
- Kakakku menjadi tentara
- Aku dianggap patung
- Adik menari Jawa
- Paman berdagang kain
Baca Juga : Pengertian Kalimat
Keterangan
Keterangan adalah yang menjadi bagian luar inti, yang berfungsi meluaskan atau membatasi makna subjuek atau makna predikat. Berikut dijelaskan secara singkat semua keterangan yang terdapat dalam bahasa indonesia. Contoh kata keterangan diantaranya yaitu:
- Keterangan akibat: koruptor itu dihukum mati
- Keterangan sebab: karena sakit, ia tidak jadi ikut
- Keterangan jumlah: bagai pinang di belah dua
- Keterangan alat: dinaikkan dengan mesin pengangkat
- Keterangan cara: diterima dengan baik, disetujui dengan musyawarah
- Keterangan kualitas: berlari bagai kilat, menggelegar seperti guntur
- Keterangan modalitas: tidak mungkin itu terjadi, mustahil ia berbohong
- Keterangan pewatas: keterangan lebih lanjut, diceritakan lebih detail
- Keterangan subjek: guru yang baik, rumah yang bersih, anak yang rajin
- Keterangan syarat: tolonglah kalau kau bisa, angkatlah jika kuat
- Keterangan objek: mencari pengusaha yang jujur, menjadi istri yang baik
- Keterangan tujuan: bekerja untuk hidup, makan demi kesehatan
- Keterangan tempat: datang dari Timur pergi ke Bandung
- Keterangan waktu : ditunggu sampai besok siang, berangkat masih subuh
- Keterangan perlawanan : meskipun lambat, selesai juga dikerjakannya
Klasifikasi Jenis Klausa dan Contoh Penggunaannya
Jenis Klausa Berdasarkan Strukturnya
Klausa Bebas
Pengertian klausa bebas adalah klausa yang berpotensi menjadi kalimat, artinya jika dalam penulisannya diawali dengan huruf kapital dan diakhiri tanda baca, maka klausa ini dapat menjadi kalimat. Biasa dalam sebuah kalimat, inti dari kalimat tersebut berupa klausa bebas.
Baca Juga : Konjungsi Koordinatif
Berikut contoh klausa bebas, diantaranya:
- kamu harus pergi
- adik menangis
- ayah sangat marah
Klausa Terikat
Pengertian klausa terikat adalah klausa yang tidak berpotensi menjadi kalimat walaupun dalam penulisannya diawali oleh huruf kapital dan diakhiri oleh tanda baca. Biasanya klausa ini menjadi pelengkap dalam sebuah kalimat. Berikut contoh klausa terikat, diantaranya:
- supaya kita sadar
- ketika ibu tidur
- dekat kantor kelurahan
Jenis Klausa Berdasarkan Fungsinya
Klausa Subjek
Pengertian klausa subjek adalah klausa yang berkedudukan sebagai Subjek dalam sebuah kalimat. Contoh klausa subjek, diantaranya: Ternyata ayah sedang membaca buku itu.
Klausa Objek
Pengertian klausa Objek adalah klausa yang berkedudukan sebagai objek dalam sebuah kalimat. Contoh klausa objek, diantaranya: Ibu sedang menyusun daftar belanjaan.
Klausa Keterangan
Pengertian klausa keterangan adalah klausa yang berkedudukan sebagai Keterangan dalam sebuah kalimat. Contoh klausa keterangan, diantaranya: Karena sakit, budi tidak pergi sekolah.
Klausa Pelengkap
Pengertian klausa pelengkap adalah klausa yang berkedudukan sebagai pelengkap dalam sebuah kalimat. Contoh klausa pelengkap, diantaranya: Aku dianggap sudah mati.
Jenis Klausa Berdasarkan Kelengkapan Unsurnya
Klausa Lengkap
Pengertian klausa lengkap adalah klausa yang memiliki unsur Subjek (S) dan Predikat (P). Ada dua jenis klausa lengkap yaitu klausa lengkap susun biasa dan klausa lengkap susun balik (inversi). Klausa lengkap susun biasa adalah klausa yang subjeknya ada diawal, sedangkan klausa lengkap susun balik (inversi) adalah klausa lengkap yang subjeknya berada dibelakang predikat. Contoh klausa lengkap, diantaranya:
- Kami sedang bekerja
- Ibu memasak
- Adik sekolah hari ini
Klausa Tak Lengkap
Pengertian klausa tak lengkap adalah jenis klausa yang hanya memiliki unsur Predikat (P) tanpa Subjek. Contoh klausa tak lengkap, yaitu:
Baca Juga : Konjungsi Subordinatif
- terpaksa berhenti dari pekerjaannya
- sudah pergi dari tadi pagi
- sedang membuat minuman
Jenis Klausa Berdasarkan Kata Negatifnya
Klausa Negatif
Pengertian klausa negatif adalah klausa yang memiliki kata negatif seperti “tidak”,”bukan”,”jangan”, dan lain sebagainya sehingga predikatnya bersifat negatif. Contohnya klausa negatif, diantaranya:
- Ayah belum pergi
- Bukan saya yang melakukannya
Klausa Positif
Pengertian klausa positif adalah klausa yang tidak memiliki kata negatif sehingga predikatnya bersifat positif. Contoh klausa positif, diantaranya:
- saya berhasil melakukannya
- kami sudah menjadi anggota
Jenis Klausa Berdasarkan Fungsi Predikatnya
Klausa Verbal
Pengertian klausa verbal adalah klausa yang predikatnya berupa kata kerja. Contoh klausa verbal, diantaranya:
- Aku berlari
- Ayah membaca
Klausa Nominal
Pengertian klausa nominal adalah klausa yang predikatnya berupa kata benda. Contoh klausa nominal, diantaranya:
- Ibunya seorang guru
- Dia siswa SMK
Klausa Adjektival
Pengertian klausa adjektival adalah klausa yang disusun oleh kata sifat. Contoh klausa adjektival, diantaranya:
- Sepatu yang mahal
- Cerdas sekali
Klausa Preposisional
Pengertian klausa preposisional adalah klausa yang predikatnya merupakam frasa dari kata depan (preposisi). Contoh klausa preposisional, diantaranya:
- dari pasar malam
- menuju ke kantor
Baca Juga : Majas atau Gaya Bahasa
Klausa Numeral
Pengertia klausa numeral adalah klausa yang predikatnya berupa kata atau frasa numeralia (bilangan). Contoh klausa numeral, diantaranya:
- Tiga juta sebulan
- Tiga kali sehari
Demikian pembahasan tentang pengertian klausa menurut para ahli, unsur, jenis dan contohnya secara lengkap. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.