Sistem Ekonomi Campuran – Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi gabungan antara sistem ekonomi pasar (liberal) dan sistem ekonomi terpusat (komando). Dalam sistem ekonomi ini pemerintah dan pihak swasta (individu) bekerja sama dalam menjalankan kegiatan ekonomi. Negara yang menganut sistem ekonomi campuran diantaranya Maroko, Malaysia, Filipina, Perancis dan Tiongkok.
Sejarah Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran muncul karena adanya pertentangan keras antara pemegang ideologi liberalisme (kapitalisme) yang menggunakan sistem ekonomi pasar dengan pemegang ideologi sosialisme (komunisme) yang menggunakan sistem ekonomi komando.
Karena banyaknya konflik antara kedua kelompok tersebut, para ahli berusaha untuk membangun sistem ekonomi dengan cara menggabungkan ciri dasar antara kedua ideologi tersebut dengan mengambil unsur terbaik dari keduanya. Salah satu teori yang digunakan dalam pembentukan sistem ekonomi campuran yaitu teori yang dinyatakan oleh Hegel. Hagel mengatakan bahwa perkembangan sebuah pemikiran akan mencapai bentuk terbaiknya melalui proses dialetik (komunikasi) menuju suatu sintesa.
Kemudian negara yang menolak ideologi liberalisme dan komunisme mulai berdiskusi tentang ideologi yang bisa diterapkan untuk negaranya, sehingga digunakannya ideologi campuran juga mendasari munculnya sistem ekonomi campuran.
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Campuran
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran, diantaranya yaitu:
- Pemerintah dan pihak swasta berperan aktif dan sama dalam kegiatan ekonomi.
- Sumber daya vital yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh pemerintah.
- Jenis dan jumlah barang yang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.
- Pihak swasta diberikan kebebasan dalam batasan yang sudah ditentukan pemerintah.
- Perencanaan, peraturan dan penetapan kebijakan di bidang ekonomi disusun oleh pemerintah.
- Persaingan yang terjadi di pasar merupakan persaingan bersih yang di awasi langsung oleh pemerintah.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran
Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran, diantaranya yaitu:
- Hak individu diakui.
- Kestabilan ekonomi terjamin.
- Penetapan harga barang lebih terkendali.
- Pemerintah mementingkan kepentingan masyarakatnya.
- Tidak terjadi monopoli baik oleh pemerintah maupun pihak swasta.
- Persaingan bebas membuat perkembangan ekonomi ke jalan yang lebih baik.
- Inisiatif dan motivasi individu membuat hidupnya lebih baik tetap ada.
- Pihak swasta tidak bisa sewenang-wenang dalam memanfaatkan sumber daya.
- Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran, diantaranya yaitu:
- Beban pemerintah lebih berat dibandingkan pihak swasta.
- Sumber daya modal yang dimiliki sangat mempengaruhi keberhasilan.
- Masalah ekonomi seperti inflasi, pengangguran, dan lainnya masih terus muncul dan berkembang meski pemerintah cukup berperan.
- Pemerataan pendapatan cukup sulit dilakukan.
- Tidak ada kejelasan mengenai seberapa besar pengaruh pemerintah dalam kegiatan perekonomian.
- Pertumbuhan ekonomi cenderung lebih lambat dibandingkan sistem ekonomi pasar (liberal).
Itulah artikel tentang Sistem Ekonomi Campuran : Pengertian, Sejarah, Ciri, Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran Lengkap . Semoga bermanfaat.