Pengertian Seni Kriya – Apa yang dimaksud dengan seni kriya? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian seni kriya, sejarah, fungsi, jenis dan contoh seni kriya secara lengkap.
Baca Juga : Pengertian Seni Rupa
Pengertian Seni Kriya
Pengertian seni kriya secara umum adalah karya seni yang dibuat dengan menggunakan keterampilan tangan dan memperhatikan segi fungsional dan keindahan.
Seni kriya berasal dari bahasa sansekerta yakni Krya yang berarti mengerjakan, krya terus berkembang menjadi karya, kriya, kerja. Dalam arti khusus, kriya berarti mengerjakan suatu hal untuk menghasilkan sebuah benda atau objek, tetapi semakin berkembang dan disebut seni kriya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kriya berarti pekerjaan (kerajinan tangan). Dalam bahasa Inggris, kriya disebut dengan Craft yang berarti energi atau kekuatan, maksudnya suatu keterampilan dalam mengerjakan atau membuat sesuatu.
Fungsi Seni Kriya
Fungsi seni kriya diantaranya yaitu
Sebagai Hiasan atau Dekorasi
Ada banyak produk seni kriya yang biasanya digunakan sebagai hiasan atau pajangan. Seni kriya tersebut lebih mementingkan keindahan daripada fungsinya. Contohnya: karya seni ukir, patung, cinderamata dan lain sebagainya.
Sebagai Benda Terapan atau Benda Siap Pakai.
Seni kriya dibuat dengan mementingkan fungsi benda yang siap pakai, nyaman namun tidak menghilangkan unsur keindahan yang dimilikinya. Contohnya, keramik, furniture, dan lain sebagainya.
Baca Juga : Pengertian Seni Tradisional
Sebagai Benda Mainan
Seni kriya juga sering ditemui sebagai benda mainan dengan bentuk yang sederhana, bahan yang digunakan untuk membuat mudah ditemui dan dibuat dengan harga yang relatif murah. Contohnya boneka, kipas kertas dan lain sebagainya.
Sejarah dan Perkembangan Seni Kriya
Menurut berbagai sumber, seni kriya sudah ditemukan sejak zaman prasejarah. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya penemuan benda dari zaman neolithikum (zaman batu muda) yang bentuknya seperti yang ada pada seni kriya. Pada zaman prasejarah, benda-benda tersebut dibuat dari bahan tanah liat, batu, dan logam dengan beragam fungsi dan manfaat. Ada yang digunakan sebagai alat untuk berburu, wadah, dan juga untuk bertani.
Pada masa itu, seni kriya dibuat secara sederhana dan lebih mengedepankan aspek fungsional atau untuk kebutuhan fisik. Akan tetapi, manusia zaman prasejarah sudah mulai mengerti tentang seni,terlihat dari penemuan tembikar yang sudah terdapat hiasan berupa simbol-simbol kehidupan spiritual yang mereka percaya.
Seni Kriya Tradisional Klasik
Pada masa kerajaan Hindu-Buddha sudah ada banyak karya seni kerajinan tangan. Teknik dan hasil karya seni yang dibuat pada masa itu berdasarkan pemikiran falsafah hidup agama Hindu, Buddha, dan Islam. Beberapa contoh kriya pada masa klasik diantaranya yaitu:
- Wayang kulit
- Pandai perak dan emas
- Ukiran kayu
- Keris dan senjata lainnya
- Kerajinan topeng
- Dan lain sebagainya.
Seni Kriya Tradisional Rakyat
Karya seni kriya tradisional disesuaikan dengan watak, adab, serta lingkungan pada masa itu. Jenis dan teknik pembuatan kriya ditentukan oleh bahan dan alat yang ada di sekitar tempat tinggal masyarakat.
Seni Kriya Indonesia Baru
Pada zaman kolonial, masyarakat Indonesia mendapatkan pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai rasional dan kehidupan jasmaniah. Hal tersebut memunculkan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai tradisional seni kriya menjadi luntur. Beberapa orang menggabungkan kriya seni tradisional dengan kriya baru dengan menggunakan bahan industri. Proses komersialisasi ini akhirnya membuat para seniman tidak bisa mewariskan keahlian mereka kepada generasi penerus. Pada zaman modern seperti saat ini, seni kriya digunakan sebagai benda terapan, dekorasi, hiasan, dan mainan.
Baca Juga : Pengertian Seni
Jenis-Jenis Seni Kriya
Ada banyak macam-macam jenis karya seni kriya yang bisa kita temui, diantaranya:
Jenis Seni Kriya Berdasarkan Bahan Yang digunakan
Berdasarkan bahan yang digunakan, seni kriya dibedakan menjadi:
Seni Kriya Kayu
Seni kriya kayu adalah salah satu jenis karya seni kriya yang dalam proses pembuatannya menggabungkan nilai fungsi sekaligus nilai keindahan (hias) dengan bahan kayu. Contoh karya seni kriya kayu, diantaranya patung, wayang golek, topeng dan lain sebagainya.
Seni Kriya Tekstil
Seni kriya tekstil adalah salah satu jenis karya seni yang dibuat dengan bahan dasar kain. Istilah tekstil memiliki ruang lingkup yang luas dan mencakup berbagai macam jenis kain yang cara pembuatannya baik dengan cara diikat, ditenun, atau cara yang lainnya.Umumnya kain terbuat dari serat yang dipintal untuk menghasilkan benang yang panjang, selanjutnya benang tersebut ditenun atau dirajut untuk menjadi kain berupa bahan jadi. Contoh karya seni kriya tekstil di Indonesia diantaranya karya batik dan karya tenun.
Seni Kriya Keramik
Seni kriya keramik adalah seni kriya berupa benda yang dibuat dari tanah liat yang dibakar. Seni kriya ini dibuat dengan teknik lempeng (slab), putar (throwing), pilin (pinching) dan juga cetak tuang. Daerah penghasil karya seni kriya keramik diantaranya Bandung, Cirebon, Malang dan lain sebagainya.
Seni Kriya Logam
Seni kriya Logam adalah salah satu karya seni kriya yang terbuat dari bahan logam. Ada dua teknik pembuatan karya seni kriya logam yaitu cetak lilin (a cire perdue) dan teknik bivalve.
Baca Juga : Pengertian Seni Sastra
Seni Kriya Kulit
Seni kriya kulit adalah seni kriya yang menggunakan kulit sebagai bahan dasar pembuatannya. Kulit yang biasa digunakan yaitu kulit buaya, ular, kerbau, sapi, dan kambing. Contoh hasil seni kriya kulit diantaranya tas, ikat pinggang, sepatu, wayang kulit, dompet, jaket, alat musik, beduk, tempat ponsel dan lain sebagainya.
Seni Kriya Batu
Seni kriya batu adalah salah satu jenis kriya yang menggunakan batu sebagai bahan dasarnya. Batu tersebut dibuat sedemikian ruapa agar terlihat indah. Contoh karya seni kriya batu diantaranya batu akik, jesper, batu permata, patung dan lain sebagainya.
Jenis Seni Kriya Berdasarkan Teknik Pembuatannya
Berdasarkan teknik pembuatannya, seni kriya dibagi menjadi:
Seni Kriya Pahat atau Seni Kriya Ukir
Jenis, bahan, bentuk dan juga teknik pembuatan seni kriya dalam seni pahat atau ukir sangat beragam mulai dari patung ukiran dan berbagai jenis kerajinan lain. Selain dengan kayu, seni pahat juga bisa menggunakan batu, logam, tulang dan lain sebagianya.
Seni Kriya Batik
Seni kriya batik adalah salah satu karya seni kriya yang dapat dibuat dengan berbagai teknik seperti teknik tulis, teknik cap, dan teknik lukis. Selain di Pulau Jawa, batik juga ada di Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Seni Kriya Tenun
terdapat 2 jenis tenun yaitu tenun songket dan tenun ikat. Perbedaan keduanya terletak pada proses pembuatannya dan bahan yang digunakan. Bahan yang digunakan untuk membuat tenun songket adalah benang perak, benang emas atau benang sutera. Indonesia merupakan salah negara penghasil kain tenun terbesar di dunia karena keragaman corak hias yang dimiliki. Daerah penghasil tenun ikat diantaranya Aceh, Bali, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, Toraja, NTT, Flores, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. Daerah penghasil tenun songket di Indonesia diantaranya Aceh, Riau, Sumatera Barat, sumatera Utara, Palembang, Lombok, Nusa Tenggara dan Maluku.
Baca Juga : Pengertian Seni Musik
Seni Kriya Anyaman
Anyam adalah salah satu teknik pembuatan seni kriya dengan cara mengatur bahan dasar dengan bentuk tindih menindih, silang meyilang, lipat melipat dan lungsen dengan pola tertentu. Bahan yang digunakan untuk membuat karya seni kriya anyam diantaranya rotan, bambu, pandan, lontar, kertas, enceng gondok, mendong, tali dan plastik.
Seni Kriya Bordir
Bordir adalah salah satu teknik pembuatan karya seni kriya dengan cara menjahit benang diatas kain untuk menghisa dan mempercantik kain. Biasanya teknik bordir diterapkan pada pakaian, kerudung, tas, mukena, taplak meja dan lain sebagainya.
Demikian pembahasan tentang pengertian seni kriya, sejarah, fungsi, jenis dan contoh seni kriya secara lengkap. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.